Pedagang cabai di Pasar Bulu Semarang Turmudi (65) mengatakan bahwa sejak lebaran Idul Fitri lalu harga cabai terus meningkat. Menurutnya cabai jerobong menjadi jenis cabai yang harganya naik cukup tinggi, yaitu Rp. 90.000 per kilogram.
Kenaikan ini membuatnya tidak mau mengambil risiko besar dengan berjualan cabai tersebut. Adapun cabai keriting harganya Rp 75.000 per kilogram dan Rp 85.000 per kilogram untuk cabai rawit merah.
“Sejak lebaran harganya naik terus. Awalnya Rp 35.000 per kilogram sekarang sudah sampai Rp 85.000 untuk cabai merah. Sudah empat hari ini saya juga tidak menjual cabai jerobong, takutnya nggak laku,” jelasnya saat ditemui di lapaknya, Kamis (07/07/22).
Selain itu kenaikan harga ini juga mempengaruhi penjualannya. Ia yang sehari biasanya bisa menjual 20 kilogram cabai merah, kini hanya bisa 10 kilogram. Itu pun hanya mengandalkan pelanggan tetapnya.
Sementara itu, Suwarti, pedagang bawang di Pasar Johar mengatakan bahwa harga bawang juga mengalami kenaikan. Harga bawang merah mencapai Rp 70.000 per kilogram, sedangkan Rp 30.000 untuk bawang putih.
“Lebaran kemarin harganya masih Rp 35.000 per kilogramnya. Sekarang sudah Rp 70.000 per kilogram,” katanya.
Ia mengaku kenaikan harga berpengaruh pada penjualannya. Akhirnya ia pun terpaksa mengupas dan menjual bawang merahnya menjadi bawang goreng.
“Kalau nggak habis itu kan pasti busuk. Jadi kalau sudah empat hari nggak laku saya kupas dan goreng menjadi bawang goreng. Kemudian dikemas dan dititipkan ke toko-toko,” ungkap pedagang yang sudah berjualan selama 30 tahun itu.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Harga Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang Sugeng Dilianto mengatakan, kenaikan harga pada beberapa kebutuhan pokok dikarenakan kondisi cuaca yang tidak menentu.
Akan tetapi, ia memastikan bahwa harga masih terjangkau dan ketersediaan bahan pokok menjelang Idul Adha masih aman.
“Harga cabai naik karena cuaca kadang panas kadang juga hujan. Namun kenaikan harga masih terjangkau kok. Ketersediaan bahan pokok di Kota Semarang masih aman,” kata Sugeng.