INDORAYA – Seorang mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Semarang (Unnes) ditemukan meninggal dunia (MD) di kamar kosnya di Gang Pisang, Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah.
Mahasiswa tersebut bernama Jody Yudha Permana (23) yang berasal dari asal Desa Kacung, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung. Ia ditemukan oleh temannya pada Senin (20/11/2022) malam.
Wakil Dekan FBS Unnes, Eko Raharjo saat dikonfirmasi membenarkan bahwa mahasiswanya meninggal dunia di kamar indekosnya.
Pihak kampus Unnes pun bertanggung jawab sepenuhnya dalam memulangkan Jody ke rumah orang tuanya. Namun hingga saat ini, penyebab kematian Jody belum bisa dipastikan.
“Yang jelas dia habis menyelesaikan skripsi dan tinggal wisuda. Kemudian dia diketahui sakit,” jelas Eko, Selasa (20/12/2022).
Berdasarkan informasi yang diterima, alamarhum sakit sejak tahun 2020. Bahkan rekan kontrakannya berkata setiap pagi ia sering muntah-muntah dan selalu merasa tidak enak badan.
“Korban meninggal karena sakit. Tidak ada tanda kekerasan,” ujarnya.
Sebelum meninggal, Jody tengah sibuk menyelesaikan tugas akhirnya. Dua hari sebelum meninggal, dosen pembimbing Jody telah menandatangani berkas yang menyatakan Jody sudah selesai mengerjakan skripsi.
Dari situ, almarhum berencana untuk pulang ke kampung halamannya untuk memberikan kabar gembira karena Jody telah menyelesaikan skripsi.
Menurut keterangan yang diberikan oleh Eko, sebelum dnyatakan meninggal dunia Jody sempat terjatuh di halaman kosnya. Ia sempat bangkit namun dengan merintih kesakitan.
“Rencananya dia mau pulang menngabari keluarganya kalau almarhum mau diwisuda,” katanya.
Eko menuturkan, pemulangan jenazah Jody dilakukan pada Selasa (20/12/22) siang tadi. Jody dipulangkan oleh pihak kampus dengan menggunakan pesawat melalui Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang.
“Jenazah sudah diberangkatkan siang tadi pukul 12.00 WIB Dari Bandara Ahmad Yani. Proses pemberangkatan jenazah ke Bangka sesuai prosedur pihak kepolisian dan rumah sakit,” jelasnya.
Selain itu, Eko juga memastikan bahwa almarhum akan mendapatkan haknya sebagai sarjana saat momen wisuda mendatang lantaran telah menyelesaikan persyaratan penyelesaian pendidikan.
Ia menuturkan, pihak Unnes akan mengundang pihak keluarga Jody untuk mewakili prosesi wisuda di kampus, dalam waktu dekat.
“Almarhum tetap diwisuda karena semua berkas dan syaratnya sudah selesai, jadi mungkin nanti orang tua atau kerabatnya yang akan hadir mewakili almarhum ke kampus,” imbuhnya.


