INDORAYA – Sebanyak 22 pengurus Komunitas Penyuluh Antikorupsi dan Ahli Pembangunan Integritas (Kompak Api) Jawa Tengah (Jateng) dikukuhkan pada hari ini Senin (7/8/2023) di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jateng.
22 anggota Kompak Api dari beragam latar belakang profesi tersebut dikukuhkan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dilantiknya pengurus Kompak Api masa bakti 2023-2026 diharapkan dapat semakin memperkuat upaya pencegahan korupsi di Jateng.

Ketua Kompak Api Jateng Suharsi mengatakan, organisasi nirlaba ini dibentuk pertama kali dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 700 Tahun 203 tanggal 23 Juni 2023 tentang Pembentukan Forum Komunitas Penyuluh Anti Korupsi Provinsi Jawa Tengah.
“Kompak Api terdiri dari berbagai elemen masyarakat yang bergabung dalam penggiat antikorupsi dalam aspek pencegahan, dalam hal edukasi, kampanye, bisa juga pembenahan sistem yang jelas,” ujarnya saat diwawancarai usai pengukuhan.
Menurutnya, Kompak Api Jateng menjadi organisasi nirlaba yang di dalamnya berkumpul Penyuluh Anti Korupsi dan Ahli Pembangun Integritas untuk melaksanakan program yang menjadi upaya membangun perilaku dan budaya antikorupsi melalui edukasi pencegahan korupsi.
Suharsi menyebut, kegiatan yang akan dilakukan yaitu membangun kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dan mitra kerja menuju budaya masyarakat yang antikorupsi, bersih, transparan, akuntabel dengan tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal.
“Juga akan dilaksanakan kegiatan sosialisasi gratifikasi, suap dan jual beli jabatan kepada pemda, pemberian penghargaan kepada tokoh/profil antikorupsi jateng dan kegiatan pameran boardgame anti korupsi,” beber Suharsi.
Sementara Ganjar Pranowo mengingatkan pentingnya menjaga integritas untuk mencegah tindak korupsi. Menjaga integritas dapat membuat seseorang memiliki sikap yang dapat mencegah agar tidak tergoda memanfaatkan jabatan dan melakukan tindak pidana korupsi.
Menurut Ganjar, selama ini upaya penguatan sistem pencegahan korupsi di Jateng terus dilakukan. Di antaranya dengan menggandeng kelompok masyarakat sebagai agen penyuluh antikorupsi.
“Karena kami jadikan agen untuk penyuluhan antikorupsi dan saya senang dari Kabupaten/Kota hadir. Dan Kompak ini akan dibina terus menerus, harapan saya, mereka juga akan melakukan kampanye antikorupsi dengan cara-cara kekinian.” katanya.
Lebih lanjut, ia mendorong Kompak Api mensosialisasikan pencegahan korupsi di Jateng dengan cara-cara kekinian. Misalnya melalui game dan media sosial agar masyarakat bisa menerima pesan yang ingin disampaikan dengan mudah.
“Agar bisa menjangkau ke semua tempat, bahwa kita bisa melakukan sebuah tindakan yang baik, berintegritas, tanpa korupsi. Nanti saya suruh kasih contoh-contohnya sehingga pelatihan ini menjadi penting,” ungkap Ganjar.


