INDORAYA – Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) atau Basarnas Semarang telah melaksankan apel Siaga SAR Khusus untuk menjelang musim Lebaran 1444 Hijriah.
Siaga SAR Khusus tersebut berlangsung selama 20 hari, mulai Kamis, 13 April sampai Rabu (03/05/2023).
Kepala Kantor SAR Semarang, Heru Suhartanto mengatakan pada tahun ini timnya akan bersiaga di tempat wisata air. Pihaknya telah mengerahkan 124 personel untuk bersiaga.
Selain itu, Heru menyebutkan sebanyak 300 potensi SAR di bawah Kantor SAR Semarang untuk menyiagakan selama Lebaran.
Ia memprediksi wisatawan banyak berdatangan ke tempat wisata setelah pelonggaran PPKM.
“Tempat wisata yang kami fokuskan berada di tempat wisata air. Kami siapkan alat-alat untuk evakuasi,” ujar Heru, saat ditemui Indoraya Kamis (13/04/2023).
Kemudian Heru menjelaskan pihaknya telah menyiapkan sarana seperti halnya alut darat berisi ekstrikasi, truk personel yang akan ditempatkan di exit tol Brebes, Bojong, serta Kalikangkung.
“Alut darat ini untuk mengantisipasi jika kecelakaan lalu lintas,” jelas dia.
Tidak hanya sarana pertolongan darat saja, Basarnas Semarang juga menyediakan alut laut. Alat yang disediakan tersebut antara lain kapal KN SAR 231 Sadewa dan 4 rigid inflatable boat (RIB).
“KN SAR 231 Sadewa ditempatkan di Semarang, sedangkan 4 RIB ditempatkan Rembang, Jepara, Semarang, dan Pemalang. Kemudian, adanya RIB mengantisipasi jika terjadi kecelakaan laut,” tutur Heru.
Pihaknya pun menyiapkan sarana pertolongan udara yaitu alut udara berupa helikopter Dauphin yang akan ditempatkan di Tol Kalikangkung.
“Apabila terjadi insiden dan kegawatdaruratan dapat segera dievakuasi,” imbuh dia.
Mengingat libur lebaran diperpanjang, Basarnas menggelar patroli dari Tol Brebes, Pekalongan, dan Kalikangkung. Kemudian patroli dilakukan dari arah sebaliknya dari Kalikangkung menuju Pemalang.
“Jadi nanti dari Kalikangkung menuju Pemalang kami mengambil jalur B,” paparnya.
Disinggung kembali soal potensi bencana yang harus diwaspadai, Heru menyebut bencana tanah longsor yang harus disiagakan. Misalnya, salah satu daerah yang rawan longsor, yaitu sekitar wilayah Wonosobo.
“Kalau banjir kami sudah berkoordinasi dengan BMKG bahwa bulan Mei hingga Juni telah memasuki pancaroba. Mudah-mudahan tidak ada banjir. Kalau longsor tetap kami identifikasi,” tuntasnya.