Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Produksi Vaksin BUMN Apakah Bisa Cegah Varian Baru? Berikut Penjelasannya
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Kesehatan

Produksi Vaksin BUMN Apakah Bisa Cegah Varian Baru? Berikut Penjelasannya

By Redaksi Indoraya
Senin, 24 Okt 2022
58 Views
Share
4 Min Read
Ilustrasi Vaksinasi : Kemkes.go.id
SHARE
INDORAYA – Hingga saat ini program vaksinasi covid-19 belum seluruh lapisan masyarakat mendapatkannya. Padahal, saat ini muncul varian baru covid-19 XXB yang masuk ke Indonesia.

Melihat kondisi tersebut, dr Riris Andono Ahmad, Epidemiologi Universitas Gajah Mada (UGM) menilai langkah Pemerintah Indonesia melalui Menteri BUMN Erick Thohir untuk memproduksi vaksin COVID-19 dinilai suatu langkah yang sangat tepat. Terlebih lagi saat ini banyak negara kaya yang memiliki teknologi pembuatan vaksin namun kerap tak memberikan akses kepada negara lain yang membutuhkan.

“Dengan kondisi tersebut produksi vaksin Indovac dari Biofarma menjadi sangat strategi untuk menggendalikan penyebaran COVID-19. Sehingga produksi vaksin sangat penting. Memang saat ini dikomunitas sudah ada imunitas. Namun belum sampai level menghentikan penularan. Fungsi produksi vaksin itu diperlukan untuk menjaga tingkat imunitas di masyarakat. Sehingga vaksin seperti Indovac masih akan terus ada,”ungkap Riris.

Lanjut Riris, Indonesia memiliki BUMN farmasi yang kapasitas dan kemampuan produksinya sudah diakui dunia. Bahkan Biofarma sudah mendapatkan sertifikasi dari WHO untuk memproduksi beberapa vaksin esensial bagi anak-anak maupun orang dewasa.

“Pandemi memberikan kesempatan lebih bagi Biofarma untuk berperan dalam menggembangkan vaksin. Termasuk COVID-19. Sehingga langkah Menteri Erick meminta Biofarma memproduksi vaksin Indovac sangat strategis. Kalau indonesia mau berkompetisi dikancah global, kita harus menguasai teknologi produksi obat dan vaksin,” terang Riris.

Dengan Biofarma memproduksi Indovac, menurut Riris juga akan membuat Indonesia dapat mengurangi ketergantungan akan vaksin dari negara lain. Indonesia lanjut Riris tak bisa lepas sepenuhnya dari ketergantungan negara lain dalam produksi obat dan vaksin. Ini disebabkan banyak paten obat dan vaksin dipegang oleh negara maju dan kaya.

“Memang perintah Menteri BUMN untuk Biofarma memproduksi vaksin COVID-19 merupakan suatu tahap yang sangat penting untuk mengurangi ketergantungan Indonesia. Namun kita tidak sertamerta kita bisa bebas dari ketergantungan negara lain. Kita bisa memproduksi namun kita belum bisa memiliki teknologinya,” kata Riris.

Vaksin Indovac yang kemarin diluncurkan oleh Presiden Jokowi dan Menteri BUMN dibuat menggunakan teknologi teknologi recombinant protein subunit. Teknologi tersebut dinilai Riris merupakan salah satu teknologi terbaru dalam membuat vaksin. Bukan teknologi tradisional dalam pembuatan vaksin.

Hingga saat ini Riris belum mengetahui mengenai efektivitas vaksin Indovac yang baru dikeluarkan Biofarma. Namun menenurut Riris efektivitas suatu vaksin dipengaruhi oleh banyak faktor.

Butuh proses yang panjang dan sampel yang banyak untuk dapat mengetahui efektivitas vaksin yang dibuat oleh produsen. Selain itu efektivitas vaksin dipengaruhi oleh mutasi virus tersebut. Jika suatu lingkungan sudah memiliki imunitas, maka virus akan bermutasi.

“Jadi akan sangat sulit untuk mengatakan berapa besar efektivitas suatu vaksin. Artinya penggembangan vaksin harus terus dilakukan oleh Biofarma. Jika nantinya Indovac tidak efektif, maka penggembangan vaksin yang dilakukan Biofarma bukan tak ada gunanya. Produksi Indovac merupakan suatu keharusan agar Indonesia dapat menguasai teknologi vaksin. Justru BUMN farmasi harus unggul dalam melakukan inovasi penggembangan obat dan vaksin,” kata Riris.

Namun berdasarkan informasi BPOM RI, Indovac sudah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau Izin Penggunaan Darurat. Jika vaksin atau obat sudah meendapatkan EUA, maka sudah memenuhi prosedur cara pembuatan obat yang baik (CPOB), melalui pertimbangan terhadap aspek keamanan, efikasi/imunogenisitas dan mutu. Berdasarkan uji imuno bridging pada uji klinik fase 3 efikasi vaksin Indovac antibodi netralisasi Vaksin yang non-inferior dengan vaksin protein subunit pembanding (92,5% vs 87,09%).

TAGGED:biofarmabumncovid-19Indorayavaksin
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • Dinkes: Kasus Leptospirosis di Jateng Tembus 685, 108 Orang Meninggal Kamis, 13 Nov 2025
  • Komisi C DPRD Jateng Optimistis Unit Usaha PT JTAB Mampu Suntik PAD Kamis, 13 Nov 2025
  • Karya Riset 3 Peneliti Undip Berhasil Raih Penghargaan dari Pemprov Jateng Kamis, 13 Nov 2025
  • 45 Bangunan Pesantren di Pekalongan Tak Berizin, Pemkot Minta Izin Segera Diurus Kamis, 13 Nov 2025
  • Gunung Pegat Wonogiri Rawan Bencana, Ratusan Relawan Kerja Bakti Bersihkan Jalur Kamis, 13 Nov 2025
  • Senyum Lebar Ratusan Warga Kendal dan Demak Terima Bantuan Becak Listrik dari Prabowo Kamis, 13 Nov 2025
  • Berkontribusi Tingkatkan Layanan PAUD Jateng, Nawal Yasin Raih Penghargaan dari Kemendikdasmen Kamis, 13 Nov 2025

Berita Lainnya

Kesehatan

Dinkes: Kasus Leptospirosis di Jateng Tembus 685, 108 Orang Meninggal

Kamis, 13 Nov 2025
Nasional

1.045 BUMN Miliki 338 Anak, 585 Cucu hingga 2 Udheg-Udheg Usaha

Rabu, 12 Nov 2025
BeritaKesehatanPeristiwaSemarang

RSI Sultan Agung Pulihkan Layanan Setelah Dua Pekan Terisolasi Banjir Kaligawe

Sabtu, 08 Nov 2025
Kesehatan

Layanan Dokter Spesialis Keliling Pemprov Jateng Dimanfaatkan 10 Juta Warga

Rabu, 05 Nov 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?