INDORAYA – Pengusaha lobster air tawar Kota Semarang mengaku sampai saat ini kesulitan untuk menembus pangsa pasar baru, selain restoran.
Pengelola Winner Farm, Bowo mengatakan, sejauh ini peminat hewan laut sebagai bahan makanan bergizi cenderung tinggi. Namun peminat lobster air tawar masih minim, padahal kandungan proteinnya tak kalah tinggi.
“Lobster air tawar biakan di saya hanya dibeli pengusaha restoran seafood saja. Untuk pangsa pasar baru belum, “ujar Bowo di Kecamatan Gunungpati, Sabtu (18/02/2023).
Padahal, menurut Bowo, secara rasa lobster air tawar lebih mirip kepiting yang rasa manisnya lebih terasa. Diakuinya, lobster air tawar ukurannya lebih kecil dibanding lobster ikan asin.
Namun demikian, terkait kandungan kolesterol lobster tersebut justru lebih rendah daripada hewan laut lainnya.
“Tetapi jangan salah, kolesterolnya juga jauh lebih rendah,” jelas Bowo.
Terpisah, Kepala Dinas Peternakan Kota Semarang, Suhindoyo menyatakan apa yang dikatakan pengusaha lobster air tawar itu benar. Karena, lobster air tawar itu belum memasyarakat.
Selain itu, ia mengaku bahwa dinasnya sedang fokus dalam pembinaan ikan nila dan karper yang lebih dikenal dan banyak peminatnya.
“Lobster air tawar belum kami lirik karena memang peminatnya kurang. Tentu ke depan akan ada kebijakan lain jika memang lobster jenis ini meningkat peminatnya,” jelas Suhindoyo.