INDORAYA – Pemerintah Kota Semarang meninjau langsung lokasi banjir yang terjadi di Perumahan Dinar Indah Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang.
Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Semarang lainnya tiba di lokasi kejadian pada Jumat (06/01/2023) sekitar pukul 19.00 WIB.
Perempuan yang akrab dipanggil Ita menyebut bahwa banjir di Meteseh hari ini ketinggiannya mencapai 40 centimeter. Dirinya menyebut gambar-gambar yang beredar di media sosial yang menayangkan ketinggian banjir mencapai atap rumah warga ialah hoaks.
“Disini ini ketinggian hanya 20 centimeter sampai 40 centimeter saja,” kata Mbak Ita saat berada di pengungsian sementara di Masjid Ar Rahman Perumahan Dinar Indah Meteseh.

Berbeda dengan Ita, para warga justru menyatakan bahwa banjir di Perumahan Dinar Indah tersebut tingginya mencapai tiga meter. Beberapa rumah warga juga bahkan hampir terendam.
Maryoto, warga Perumahan Dinar Emas RT 2 RW 16 Kelurahan Meteseh, mengatakan ketinggian air banjir bahkan mencapai tiga meter.
Banjir merendam puluhan rumah warga. Bahkan ada beberapa rumah warga yang terendam atapnya. Menurutnya, banjir terjadi ketiga kalinya, namun kali ini yang terparah.
“Infonya tanggul jebol, ini ketiga kalinya. Kejadian ini paling parah. Ketinggian sampai atap rumah yang rumahnya ujung, tiga meter, ini paling parah,” katanya kepada Indoraya saat ditemui di lokasi.
Sementara itu, Mega (23) warga RT 06 RW 26 Perumahan Dinar Indah Kelurahan Meteseh mengatakan bahwa rumahnya sudah terendam air.
“Tadi lari saya soalnya airnya kenceng banget mas. Semuanya kelep (tenggelam), saya lari ke masjid ini,” katanya saat ditemui di Masjid Ar Rahman Jumat (06/01/2023) malam.
Ia menuturkan, ada beberapa warga di sekitar rumahnya yang bahkan sampai naik ke atas genting untuk menghindari banjir. Pasalnya ketinggian air hampir mencapai atap rumah.
“Tadi ada yang naik, banyak yang kejebak. Tapi sudah dievakuasi. Ada balita juga sudah dievakuasi,” ungkap Mega.


