INDORAYA – Ketinggian permukaan air laut di perairan Kota Semarang mengalami kenaikan setiap tahunnya. BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang mencatat, naiknya muka air laut di perairan Semarang mencapai 5 hingga 10 sentimeter.
“Untuk berdasarkan data yang kami miliki, ada kenaikan sekitar 5-10 sentimeter,” ujar Koordinator Data Observasi dan Informasi, BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang, Ganis Erutjahjo, saat dikonfirmasi, Rabu (5/7/2023).
Menurutnya, naiknya permukaan air laut disebabkan sejumlah faktor. Termasuk dipengaruhi kecepatan angin sekitar 50 knot. Selain itu juga curah hujan yang tinggi di wilayah Semarang atas, sehingga menambah debit arus sungai yang menuju muara.
Atas hal ini, BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang mewanti-wanti Pemkot Semarang untuk mengatasi persoalan kenaikan muka air laut. Menurut Ganis, Pemkot harus mengupayakan sejumlah solusi.
“Dengan ketinggian muka air laut ini, maka dari itu Pemkot Semarang selama ini mulai melakukan penanggulangan banjir rob dengan membangun tanggul penahan banjir. Ya, harapannya jika sudah selesai maka banjir rob cepat tertangani,” ucapnya.
Selain itu, Pemkot diminta mewaspadai naiknya muka air laut yang puncaknya diprediksi pada Mei dan Juni. Pasalnya di saat bersamaan juga terjadi peningkatan gelombang laut kategori sedang yang ditambah kondisi cuaca seperti curah hujan tinggi di Semarang atas.
Sehingga, lanjut Ganis, akibatnya tampungan di muara sungai yang melebihi kapasitas memicu air laut melimpas ke daratan. Selain itu, Pelabuhan Tanjung Emas juga diminta mengoptimalkan puluhan pompa penyedot air.
“Dengan adanya genangan maka secepatnya bisa dipompa ke laut. Kita sudah imbau supaya pihak pelabuhan meminimalisir genangan banjir,” pungkas Ganis.