INDORAYA – Di masa libur Hari Raya Lebaran Idulfitri dan Cuti Bersama tahun 2023, jumlah produksi sampah di Kota Semarang diperkirakan meningkat menjadi 1.200 hingga 1.500 ton per hari. Sebelumnya volume produksi sampah berada di kisaran angka 800 hingga 1.000 ton.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, Patrick Bagus Yudhistira menyebut, faktornya ialah Kota Semarang pada saat libur lebaran menjadi tujuan transit para pemudik dari berbagai daerah.
“Kalau perkiraan dikurangi sama sampah rumah tangga yang menurun, rata-rata mungkin di hari H sampai hari kelima lebaran dalam ambil 1 minggu itu kira-kira naiknya 1.200 sampai 1.500 ton,” katanya saat dihubungi Indoraya, belum lama ini.
Ia mengatakan, produksi sampah rumah tangga akan menurun karena sebagian penduduk yang berdomisili di Semarang pulang ke kampung halaman. Namun, peningkatan diperkirakan terjadi di hotel, restoran, pusat perbelanjaan, dan wisata.
“Sampah dari hotel atau resto itu cukup naik signifikan, meskipun di satu sisi sampah rumah tangga menurun karena ada yang mudik,” kata Patrick.
“Tapi yang mudik gak terlalu banyak. Banyakan tamunya, yang transit. Signifikannya terjadi di hotel, resto, mall, atau sektor niaga dan hiburan,” imbuhnya.
Menurut Patrick, bulan Ramadan tidak mempengaruhi jumlah produksi sampah di Kota Semarang. Volumenya tetap sama seperti hari biasa, yakni di angka 800 hingga 1.000 ton.
“Saya kira sama (Ramadan atau bulan sebelumnya). Volumenya perhari naik turun, hampir 800 sampai 1.000 ton. Signifikannya itu pada saat arus-arus mudik ya, mulai membengkak pada saat liburan,” ungkapnya.
Patrcik mengatakan bahwa DLH Kota Semarang memiliki sebanyak 138 armada truk pengangkut sampah. Layanan pengangkutan sampah tetap beroperasi meskipun Lebaran.
“Kita 24 jam pelayanan, bahkan hari lebaran kita masuk. Di TPA pun sama, beroperasi terus. Petugas gak ada libur, kita sistem kerjanya shift (bergantian: red),” pungkasnya.


