INDORAYA – Mantan Komisaris PSIS Semarang Kairul Anwar diklaim telah mendukung dan mengapresiasi langkah Pemkot Semarang dalam mengalihkan Stadion Citarum kepada pihak swasta.
Kairul Anwar memberikan klarifikasi soal pemberitaan di media massa yang menyebutkan dirinya mendukung langkah Pemkot Semarang yang telah menerima penawaran pihak lain untuk mengelola Stadion Citarum.
“Dengan langkah yang ditempuh ini, manajemen PSIS jadi bisa lebih fokus dalam mengurus PSIS, tidak memikirkan pengelolaan stadion Citarum. Toh, PSIS juga bisa tetap berlatih di Stadion Citarum,” ujar Kairul dalam berita yang beredar.
Pria yang berprofesi sebagai pengacara ini pun angkat bicara soal pernyataannya yang beredar di media. Ia menegaskan, dirinya tidak pernah mengatakan hal seperti itu.
“Pemkot memang harus menjalankan aturan perundang-undangan yang berlaku memang iya. Namun saya tidak pernah mengatakan jika PSIS tidak mengelola Citarum maka akan lebih fokus mengurus tim,” katanya dalam keterangan yang diterima Indoraya.news, Sabtu (3/6/2023).
Ia menegaskan, Pemkot Semarang harus terus memberikan dukungan kepada klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar tersebut meskipun sudah tidak lagi bermarkas di Stadion Citarum.
“Yang benar Pemkot tetap harus memberi support untuk PSIS baik itu untuk pembinaan usia dini maupun tim senior, karena PSIS adalah bagian dari aset Kota Semarang,” tegas Kairul.
Selain itu, ia juga menyangkal pemberitaan di media massa yang menyebutkan dirinya sebagai Komisaris PSIS. Ia pun berharap, klub kebanggaan warga Semarang itu masih bisa berlatih di Stadion Citarum.
“Terkait pengelolaan citarum semua pihak harus mengikuti regulasi, dan harapannya PSIS masih bisa berlatih dan menggunakan Stadion Citarum. Dan mungkin satu lagi, semenjak saya di PSSI, saya sudah tidak menjabat Komisaris di PSIS,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Stadion Citarum kini tidak lagi dikelola manajeman PSIS lantaran aset milik Pemkot Semarang itu masa kontraknya telah habis pada 23 Mei 2023. Stadion tersebut telah disewakan Pemkot kepada pihak swasta.