INDORAYA – Banjir bandang kembali menerjang Perumahan Dinar Indah Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang pada Sabtu (18/02/2023) lalu. Sejumlah warga pun mengungsi lantaran rumahnya terendam banjir luapan dari Sungai Pengkol.
Seringkali menjadi langganan banjir, warga Perumahan Dinar Indah mengaku was-was setiap kali terjadi hujan dengan intensitas lebat di wilayah Ungaran. Hal ini ditakutkan jika Perumahan Dinar Indah terdampak banjir akibat kiriman air dari wilayah atas.
“Pastinya saya syok, mas. Bingung mau ke mana karena sering banjir bandang. Kalau tahun ini hampir tujuh kali banjir, apalagi tanggulnya jebol,” ujar Fajar Adi (29), salah satu warga saat ditemui di lokasi pengungsian di Masjid Ar Rahman, Senin (20/06/2023).
Ia mengaku bahwa dirinya trauma dengan banjir yang seringkali terjadi di Perumahan Dinar Indah Meteseh Semarang. Bahkan begitu ketika mendengar bunyi sirene di Sungai Pengkol, ia panik dan segera mencari tempat yang aman.
“Setelah banjir banyak dari kita yang mengeluhkan gatal-gatal, sering pusing, tensinya tinggi saat diperiksa, dan kecapaian karena banjir sejak tiga hari yang lalu,” ungkap Fajar.
Akibat dari dampak banjir pada Sabtu lalu, saat ini masih ada 120 warga Perumahan Dinar Indah yang mengungsi di Masjid Ar-Rahman. Sebagian memilih mengungsi di rumah kerabat dan mengontrak rumah di daerah yang aman.
Sementara itu, Kristianto (48) warga RT 06 RW 26 Perumahan Dinar Indah Kelurahan Meteseh mengatakan bahwa warga masih panik dengan banjir kemarin. Pasalnya wilayah Ungaran hari ini hujan lebat dan tanggul Sungai Pengkol juga belum ditambal.
“Kita kalau biasanya dapat informasi dari wilayah Ungaran pas hujan itu pada bingung apalagi kondisi sekarang tanggul belum tertutup sejak kemarin. Tadi sempat hujan lagi masuk rumah cuma ga terlalu dalam,” ucapnya saat ditemui di Perumahan Dinar Indah, Senin (20/02/2023).
“Kalau kondisi di pengungsian alhamdilillah masih pada sehat, cuma kondisinya agak trauma khususnya hujan. Kalau hujan menambah rasa panik,” ungkap Kristianto.
Ia menuturkan, aliran listrik yang dimatikan sejak dua hari lalu saat ini juga belum hidup. Pasalnya beberapa rumah masih terendam air sehingga listrik dipadamkan oleh PLN hingga kini.
“Saat ini belum hidup, kemungkinan kan bahaya juga kondisi masih lembab, jadi untuk listrik sementara dipadamkan dulu. Bantuan sudah masuk kemarin, logistik, nasi bungkus, perawatan untuk tidur, pakaian ganti,” pungkasnya