Target Vaksinasi PMK Jateng Gagal Tercapai, SDM dan Akses Lokasi Jadi Kendala

Athok Mahfud
16 Views
2 Min Read
foto sapi di salah satu peternak yang ada di Gunungpati Kota Semarang (foto : Titoisnau)
INDORAYA – Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang ditargetkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencapai 100 persen pada 2 Juli gagal.

Pasalnya hingga 11 Juli lalu Disnakkeswan Jateng hanya bisa mencapai 78,4 persen vaksinasi PMK atau sebanyak 62.628 ekor.

Padahal, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengalokasikan 79.900 vaksin dengan target mulai 25 Juni hingga 2 Juli 2022.

Terkait hal tersebut, Kepala Disnakkeswan Agus Wariyanto membeberkan sejumlah kendala yang menyebabkan target tersebut gagal tercapai.

Adapun kendalanya yaitu terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) dokter hewan sebagai vaksinator dan akses lokasi peternakan yang tersebar menjadikannya sulit terjangkau.

“Permasalahan antara lain terbatasnya tenaga SDM (sumber daya manusia), dokter hewan di lapangan sebagai petugas vaksinator,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (15/07/22).

Tidak hanya itu, alasan lain yang ditemui di beberapa lokasi peternakan yaitu sarana dan prasarana yang masih terbatas.

Ia melanjutkan, untuk alokasi vaksin yang diberikan, pihaknya menyesuaikan kemampuan masing-masing daerah.

Hal ini bertujuan agar penyerapan vaksinasi PMK di Jateng dapat berjalan maksimal serta tidak ada vaksin yang terbuang sia-sia lantaran belum bisa disuntikkan.

“Jadi jangan sampai dikasih vaksin, tapi tidak diimplementasikan. Kemudian vaksin ini kan, diperuntukan untuk ternak yang sehat, sedangkan yang sakit harus diobati,” jelas Agus.

Agus mengatakan, untuk setiap satu botol vaksin PMK yang diambil berisi 100 dosis.

“Sehingga, dalam implementasinya satu botol harus habis secara keseluruhan,” ungkapnya.

Share This Article