INDORAYA – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, menanggapi peristiwa mahasiswa baru (Maba) yang diduga mengalami keracunan
saat mengikuti Orientasi Studi dan
Pengenalan Kampus (Ospek).
Kabid Sospol BEM Sekolah Vokasi Undip, Hanendito Bagas mengaku pihaknya mendapatkan laporan Maba yang mengalami diare. Secara jumlah, dia menyebut belum menghitung angka pastinya.
“Ada beberapa laporan dan list dari beberapa jurusan, tapi kalau kita presentasenya kita juga belum tahu karena infonya juga baru tadi pagi, sedangkan itu juga makanannya juga langsung diganti, yang kemarin itu katering sekarang diganti sama hokben,” ujar Hanendito saat dihubungi wartawan termasuk Indoraya, Kamis (15/8/2024).
Terkait sejumlah Maba Sekolah Vokasi Undip Semarang dilarikan ke RS Roemani akibat diduga keracunan, pihaknya mengaku sudah tahu ada Maba yang mendapatkan perawatan media di rumah sakit tersebut. Namun, jumlah Maba yang masuk RS Roemani Semarang tidak mengetahui.
“Kalau list diare banyak tapi kalau yang masuk rumah sakit itu nggak tahu, iya (RS Roemani). Kalau nggak salah infonya semalam, ada yang bilang semalam, ada yang bilang tadi siang, ada yang bilang tadi pagi,” imbuhnya.
Ditanya mengenai kapan kejadian dugaan keracunan yang melanda sejumlah Maba Sekolah Vokasi Undip Semarang, Hanendito menduga kejadian tersebut pada kemarin Rabu (14/8/2024) atau tepatnya saat berkegiatan pendidikan karakter.
“Sekarang itu kan hari kedua, kemarin itu hari pertama pendidikan karakter, nah setelah acara itu banyak yang diare itu juga sempat dihimpun teman-teman yang kena diare itu ada di-list. Katanya sih mayoritas dari teman -teman SV (sekolah vokasi ) bawah tapi kita juga belum tahu karena kita juga belum ngumpulin datanya dari teman-teman SV bawah maupun SV atas,” ungkapnya.
Adanya kejadian tersebut, pihaknya akan menghimpun data ada beberapa yang terkena diare serta yang masuk ke rumah sakit. Setelah sudah didata, pihaknya akan menanyakan ke pihak kampus mengenai apa penyebab dari peristiwa tersebut.
“Setelah dihimpun data-datanya, kami dari BEM mencoba tanyakan ke birokrasi mengenai birokrasi mengenai penyebab mengapa sih bisa begini. Kita ini juga janggal sih apalagi sampai teman-teman masuk rumah sakit, ada beberapa yang masuk rumah sakit buat perguruan tinggi sekelas Undip, kok bisa kelalaian yang menyebabkan orang-orang pada diare,” tegasnya.