INDORAYA – DPRD Provinsi Jawa Tengah mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memprioritaskan tiga hal dalam penyusunan program di tahun 2024 mendatang.
Tiga masalah itu meliputi percepatan penurunan kemiskinan ekstrem, pembangunan dan perbaikan infrastruktur, serta menciptakan kondusivitas wilayah di tengah momentum Pemilu 2024.
Hal ini dikatakan oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sukirman. Menurutnya, tiga hal ini perlu dijadikan prioritas Pemprov saat menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024 dan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) tahun 2024 hingga 2026.
“Karena RPJMD kan sudah habis, ini masa akhir gubernur. Kita ada tiga hal (yang ditekankan). Kemiskinan ekstrem, dua infrastruktur, dan ketiga kondusivitas menjelang Pemilu,” kata Sukirman.
“DPRD Jateng mendorong Pemprov fokus tiga hal ini di tahun 2024,” ujarnya kepada Indoraya usai pembukaan Musrenbang 2023 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Jumat (03/02/2023).
Ia juga turut menanggapi soal angka kemiskinan di Jateng yang naik. Diketahui berdasarkan laporan terbaru dari BPS Jateng, angka kemiskinan di Provinsi Jateng mengalami kenaikan. Per September 2022, penduduk miskin di Jateng menjadi 3,86 juta jiwa.
Angka ini naik sebesar 26,79 ribu dari bulan Maret 2022 yang mana terdapat 3,83 juta jiwa penduduk miskin. Jika dipresentasikan, penduduk miskin di Jateng per September 2022 ada 10,98 persen, naik 0,05 persen dari bulan Maret yang hanya 10,93 persen.
“Kita mendorong Pak Guberunur melakukan upaya strategis dan percepatan terkait masalah kemiskinan. Karena soal kemiskinan ini menjadi program nasional,” ungkap Pimpinan DPRD Jateng dari Fraksi PKB itu.
Terkait angka kemiskinan yang naik, Sukirman juga meminta Pemprov Jateng untuk memaksimalkan seluruh program penanggulangan.
“Dulu ada program Jogo Tonggo, Jateng Gayeng, dan sebagainya. Target mikro kepada kepala desa untuk membetulkan data-data kemiskinan,” pungkas Sukirman.