INDORAYA – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sukirman meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk melakukan upaya strategis dalam mempercepat penanggulangan kemiskinan. Pasalnya angka kemiskinan di Jateng dilaporkan mengalami kenaikan.
“Kita mendorong Pak Gubenur (Ganjar Pranowo) melakukan upaya strategis dan percepatan terkait kemiskinan,” ujarnya usai menghadiri pembukaan Musrenbang 2023 di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kompleks Gubernuran, Jumat (03/02/2023).
Diketahui berdasarkan laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng menyebutkan bahwa angka kemiskinan di Provinsi Jateng mengalami kenaikan. Per September 2022, penduduk miskin di Jateng menjadi 3,86 juta jiwa.
Angka ini naik sebesar 26,79 ribu dari bulan Maret 2022 yang mana terdapat 3,83 juta jiwa penduduk miskin. Jika dipresentasikan, penduduk miskin di Jateng per September 2022 ada 10,98 persen, naik 0,05 persen dari bulan Maret yang hanya 10,93 persen.
Sukirman mengatakan, Pemprov Jateng harus tanggap dalam menangani persoalan kemiskinan. Apabila ada laporan terkait peningkatan kemiskinan, data tersebut harus diperhatikan.
“Termasuk adanya peningkatan kemiskinan, berdasarkan data dari BPS kemarin, (kita dorong fokus ke masalah ini). Karena kemiskinan ini menjadi program nasional juga,” ungkap Pimpinan DPRD dari Fraksi PKB tersebut.
Terkait angka kemiskinan yang naik, DPRD meminta Pemprov Jateng untuk memaksimalkan seluruh program penanggulangan yang dimiliki. Misalnya Jogo Tonggo, Gateng Gayeng, Satu OPD Satu Desa, dan program-program lain.
“Dulu ada program Jogo Tonggo, Jateng Gayeng, dan sebagainya (itu dimaksimalkan). Target mikro kepada kepala desa untuk membetulkan data-data kemiskinan,” ucap Sukirman.