INDORAYA – Perumahan Dinar Indah Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang seringkali menjadi langganan banjir. Di awal tahun 2023 ini, perumahan yang berdiri sejak 2013 tersebut sudah tujuh kali diterjang banjir akibat jebolnya tanggul di Sungai Pengkol.
Kristianto (48) warga RT 06 RW 26 Perumahan Dinar Indah Kelurahan Meteseh mengakui bahwa perumahan ini sering menjadi langganan banjir sejak tahun 2016. Sejak peristiwa banjir itu, pengembang kawasan mulai menghilang.
“Pengembang sudah lari mas dari tahun 2016 sudah lari. Kabar-kabar pengembangnya dari Surabaya,” ucapnya saat ditemui di lokasi pengungsian sementara di Masjid Ar-Rahman Perumahan Dinar Indah Meteseh, Senin (20/02/2023)..
Kristianto mengatakan, sejak banjir pertama kali itulah pengembang sudah tidak ada kabar dan tidak ada komunikasi dengan warga. Kristianto menilai, pengembang tidak mau bertanggung jawab dan memilih kabur.
“Alasannya memang kasus awal itu banjir ya mas. Jadi warga meminta pertanggung jawaban, tapi gak tahu lama-kelamaan urusannya jadi panjang. Dan akhirnya gak tahu dia terus pergi kemana lepas tanggung jawab,” ungkapnya.
Menambahkan Kristianto, Ketua RT 06 RW 26 Perumahan Dinar Indah Meteseh, Patris Olla mengatakan, pengembang sejak 2016 sudah menghilang. Pihaknya mengaku sangat kecewa dengan pengembang yang tidak mau bertanggung jawab.
“Sejak 2016 banjir pertama itu sempat membantu warga juga, dikontrakkan rumah untuk mengungsi, dikontrakkan rumah selama 1 tahun. Janjinya saya kontrakkan sambil saya benahi tanggul segala macam lah,” ujarnya.
Ia melanjutkan, sejak banjir tahun 2016, pengembang menjanjikan akan melakukan upaya pembenahan tanggul di Sungai Pengkol. Namun nahasnya, tanggul belum dibenahi pengembang malah kabur hingga kini.
“Tanggul belum selesai dibangun itu dihajar banjir akhirnya menghilang sejak itu sampai hari ini. Tidak ada komunikasi sampai sejauh ini, tidak bisa,” ucap Patris Olla.