INDORAYA – Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menargetkan pada tahun 2023 ini bisa memperoleh investasi sebesar Rp 25,6 triliun. Tiga sektor akan terus digenjot untuk bisa mencapai target tersebut.
“Targetnya (investasi) tahun ini sebesar Rp 25,6 triliun, sekarang sudah tercapai Rp 10 triliunan. Jadi 42 persenan,” ungkap Kepala DPMPTSP Kota Semarang, Widoyono, saat dihubungi Indoraya.news melalui panggilan WhatsApp, Kamis (1/6/2023).
Pada tahun 2022 lalu, Pemkot Semarang menargetkan nilai investasi sebesar Rp 24 triliun. Dari target tersebut terealisasi hingga 102 persen, atau sebesar Rp 2,4 triliun. Saat ini pihaknya terus menggenjot tiga sektor yang menjadi penyumbang terbesar.
“Sektor terbesar yaitu perdagangan, jasa, dan industri parisiwata. Itu tiga besar,” ungkap Widoyono.
Ia mengatakan, sekitar 10 persen investor di Kota Semarang berasal dari perusahan luar negeri yang didominasi negara di Asia Timur dan Tenggara. Sementara sekitar 90 persen sisanya berasal dari perusahaan lokal dari berbagai daerah di Indonesia.
“Investor ada didominasi Asia Timur, China, Jepang, Korea, Singapura, Malaysia, Thailand, itu yang luar negeri. Luar negeri (menyumbang investasi) hanya kira-kira 5 sampai 10 persenan,” beber Widoyono.
Lebih lanjut, pihaknya terus berupaya menggaet minat investor untuk masuk ke Kota Semarang. Salah satunya dengan mengembangkan kawasan industri baru di Kecamatan Tugu. Kecamatan ini nantinya bakal dijadikan kawasan investasi baru.
“Bakal dibuat kawasan industri macem-macem, nanti ada furtinure, perdagangan, intinya kawasan industri lah. Untuk prosesnya saat ini kita sudah berkomunikasi dan mengundang investor,” ucapnya.