INDORAYA – Kirab Bendera Pemilu 2024 di Kota Semarang digelar usai dari KPU Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Giliran ini diawali dengan penyerahan bendera petaka dari KPU Kota Banjarbaru kepada KPU Kota Semarang, di Halaman Balai Kota Semarang, Rabu (20/9/2023) sore.
Perlu diketahui, peserta yang mengikuti yakni seluruh peserta pemilu 2024. Sedikitnya ada 18 bendera partai politik (parpol) yang dikirab keliling Indonesia.
Pantauan di lapangan, seluruh peserta parpol di Kota Semarang yang mengikuti Kirab Bendera Pemilu 2024 ini mengenakan baju daerah di Indonesia.
Tak hanya itu saja, peserta pun berkreasi misalnya seperti menghias mobil atau membikin replika garuda dalam mensosialisasikan setiap partai politik yang ikut ini.
Adapun perjalanan kirab tersebut dimulai dari Balai Kota Semarang menuju Jalan Pemuda – Jalan Pandanaran – Simpanglima.
Namun demikian, ada pandangan yang cukup menarik saat Kirab Bendera Pemilu 2024 berlangsung.
Seperti halnya, DPC Partai Gerindra Kota Semarang yang mengerahkan sebanyak ratusan kader dan fungsionaris untuk memeriahkan kirab tersebut.
Pengamatan di lokasi, Gerindra nampak mencolok dibanding peserta parpol lainnya. Pasalnya, garuda replika hingga kader dan fungsionaris mengenakan baju adat Indonesia.
Sekretaris DPC Gerindra Kota Semarang,
Joko Sunaryo menjelaskan pihaknya telah mengerahkan sebanyak 100 orang yang terdiri dari kader, relawan, hingga fungsionaris Partai Gerindra Kota Semarang untuk meramaikan Kirab Bendera Pemilu 2024.
Menurutnya, kirab ini salah satu pengenalan seluruh partai di Kota Semarang, termasuk Gerindra kepada warga masyarakat.
Kemudian kirab juga salah satu mewujudkan Pemilu damai dan aman. Pasalnya terlihat di Kirab Bendera Pemilu 2024 di Kota Semarang, meski beda warna parti dan tetap kompak dan solid.
“Jadi ini pengenalan seluruh partai se-Kota Semarang Pemilu 2024. Sekalian juga menunjukkan bahwa peserta Pemilu 2023 damai dan tidak ada gesekan,” ujar Joko saat ditemui Indoraya, Rabu petang.
Disinggung soal pakaian adat yang dikenakan para peserta dari Gerindra, Joko mengungkapkan bahwa hal ini merupakan inisiatif dari kader dan pengurus DPC Gerindra Kota Semarang.
“KPU meminta kirab menggunakan adat-adat seluruh Indonesia. Tadi ada yang memakai baju adat Papua, Jateng, Jatim, Jabar, dan macam-macam. Kemudian ide-ide dari kader dan DPC Gerindra Kota Semarang, untuk berkonsep ada wayang dan sebagainya,” paparnya.


