INDORAYA — Menjelang libur panjang akhir tahun, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko mengingatkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memastikan kesiapan seluruh moda transportasi publik. Menurutnya, kesiapan teknis dan manajerial transportasi menjadi kunci kelancaran mobilitas warga di masa puncak perjalanan liburan.
“Setiap tahun kita belajar dari pengalaman, terutama soal penumpukan penumpang, keterlambatan, dan kecelakaan lalu lintas. Koordinasi antar sektor perlu dilakukan untuk memastikan sistem transportasi berjalan aman, efisien, dan manusiawi,” ungkapnya.
Ia menilai, koordinasi lintas sektor antara Dinas Perhubungan, kepolisian, dan pengelola terminal serta stasiun harus dilakukan lebih awal. Termasuk pengecekan kelayakan armada angkutan umum dan sarana pendukung keselamatan.
Menurut Heri, masyarakat Jawa Tengah tidak hanya membutuhkan moda transportasi yang tersedia, tetapi juga yang terjangkau dan terjamin keselamatannya.
“Kesiapan bukan hanya soal jumlah armada, tapi juga kualitas pelayanan. Pastikan sopir, awak kapal, dan pilot dalam kondisi prima, dan penumpang mendapatkan informasi yang jelas serta layanan darurat yang responsif,” tegasnya.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya pengawasan harga tiket, terutama di terminal dan pelabuhan daerah yang kerap mengalami lonjakan tarif menjelang libur panjang. Heri meminta pemerintah daerah turun langsung agar tidak ada praktik yang merugikan masyarakat.
Di sisi lain, fenomena cuaca ekstrem dan potensi banjir rob di wilayah pantura juga menjadi perhatian DPRD Jateng. Heri meminta BPBD dan BMKG bekerja sama dengan Dishub untuk memberikan informasi dini agar perjalanan masyarakat tidak terganggu bencana.
“Kita tahu cuaca akhir tahun makin tidak bisa diprediksi. Informasi dari BMKG harus diintegrasikan ke sistem transportasi, supaya ada antisipasi cepat bila terjadi gangguan cuaca,” imbuhnya.
Menurut data Dinas Perhubungan Jateng, puncak arus liburan diperkirakan terjadi antara 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026, dengan potensi peningkatan pergerakan penumpang hingga 15–20 persen dibanding tahun lalu.
Heri menegaskan bahwa momentum libur akhir tahun tidak hanya soal pariwisata, tapi juga tolok ukur tata kelola pelayanan publik di daerah.
Ia mendorong agar Pemprov Jateng menjadikan evaluasi akhir tahun sebagai bahan perencanaan untuk meningkatkan transportasi berkelanjutan di tahun mendatang.
“Mobilitas warga adalah nadi ekonomi daerah. Kalau transportasi publiknya baik, maka pertumbuhan ekonomi dan rasa aman masyarakat juga ikut meningkat,” pungkas Heri. [Adv]


