INDORAYA – Dinas Kesehatan Kota Semarang mulai melakukan pendataan ulang jumlah tenaga kesehatan (nakes) di setiap fasilitas kesehatan. Hal ini sebagai respon terhadap pemerintah pusat terkait pelaksanaan vaksinasi booster dosis kedua yang menjadikan nakes sebagai target utama.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam mengatakan bahwa pihaknya tengah mendata nakes di Kota Semarang. Ia menyebutkan, ada sekitar 25 ribu nakes yang akan menjadi sasaran.
“Booster kedua sebenarnya sudah dicanangkan Kementerian Kesehatan yang di-launching Jumat kemarin. Namun kenyataan pick care belum dibuka. Jadi kita menunggu sambil ngelist kebutuhannya berapa,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, belum lama ini.
Selain itu, pendataan ini dilakukan untuk mengantisipasi kadaluarsa pada vaksin. Di sisi lain juga menyiapkan kesiapan dari tenaga medis yang ada di Kota Semarang.
Hakam mengungkapkan, meskipun jenis vaksin sudah dipastikan Kementerian Kesehatan RI, namun pihaknya belum menerima petunjuk dan teknis secara pasti. Hingga kini Dinas Kesehatan Kota Semarang masih menunggu kepastian tersebut.
Ia juga mengaku bahwa ketersediaan vaksin di Kota Semarang aman dari berbagai jenis. Sementara untuk peningkatan covid-19 diperkirakan akan mengalami kenaikan hingga akhir Agustus mendatang.
“Kira-kira kenaikannya ada 10-15 kasus. Namun angka kesembuhannya juga cukup tinggi karena sebagian besar tidak bergejala. Lima hari setelah terpapar, dicek sama temen-temen kebanyakan sudah negatif semuanya,” jelas Hakam.
Sementara itu, nakes yang akan menjalani vaksinasi booster kedua harus sudah melalui enam bulan dari vaksinasi booster sebelumnya dan telah mendapat etiket dari aplikasi Peduli Lindungi.
Namun apabila nakes yang bersangkutan hamil, maka akan mendapatkan beberapa pilihan dari Dinas Kesehatan Kota Semarang.
“Kalau dia hamil akan ada beberapa pilihan dan sudah diperbolehkan kalau dia sudah di trimester kedua itu boleh vaksin kecuali astrazeneca,” pungkasnya.


