INDORAYA – Berdasarkan rilis dari Global TB Report (GTR) per 2022, Indonesia tercatat sebagai negara kedua dengan kasus tuberkulosis (TBC) terbanyak di dunia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi menyebut, per 2022 ada sekitar 969 ribu kasus TBC di Indonesia. Dengan kata lain, ada 354 orang per 100 ribu penduduk di Indonesia yang mengidap TBC.
“Indonesia menempati posisi kedua negara dengan beban TBC terbanyak di dunia dengan estimasi 969 ribu kasus di 2022,” kata Imran dalam webinar yang digelar Kemenkes dalam menyambut Hari TBC Sedunia, beberapa waktu lalu.
Imran mengatakan, kasus TBC di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2022 lalu.
Tercatat, ada 443.235 kasus TBC di Indonesia pada 2021 lalu. Angka itu melonjak menjadi 717.941 kasus pada tahun 2022.
“Dan data saat ini, per 2023 meskipun masih awal tahun yang tercatat itu kasus TBC baru ada 118.438 kasus,” kata dia.
Imran menyebut, kelompok pekerja mendominasi pasien TBC. Kebanyakan dari mereka yang terpapar adalah pekerja atau buruh pabrik, petani dan nelayan, pegawai BUMN, hingga pegawai negeri sipil (PNS).
“Yang tertinggi itu di buruh, ada 54.887 kasus, disusul petani atau peternak atau nelayan sebanyak 51.941 kasus, wiraswasta 44.299 kasus, pegawai swasta atau BUMN/BUMD sebanyak 37.235 kasus dan PNS 4.778 kasus,” kata dia.
Imran juga mengingatkan, TBC tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Banyak juga anak Indonesia yang terkena penyakit menular satu ini.
Dari data terbaru Kemenkes, sebanyak 57.500 anak terkena TBC per Maret 2023 ini.
