Berdasarkan hasil yang dipresentasikan minggu ini di Kongres Eropa tentang Obesitas di Maastricht, Belanda, penelitian tersebut dilakukan terhadap orang-orang yang belum pernah terinfeksi SARS-CoV-2 dan sudah menerima vaksin COVID-19 Pfizer dan Sinovac.
Pada pengguna Pfizer ditemukan, pasien dengan obesitas parah memiliki antibodi lebih dari tiga kali lebih rendah daripada orang dengan berat badan normal.
Baca juga: WHO Laporkan 228 Anak di Dunia Terjangkit Hepatitis Misterius
Sementara pada penerima Sinovac yang mengalami obesitas parah dan belum pernah terkena COVID-19, tingkat antibodi 27 kali lebih rendah dibandingkan orang dengan berat badan normal.
“(Vaksin Pfizer/BioNTech) dapat menghasilkan lebih banyak antibodi secara signifikan daripada CoronaVac pada orang dengan obesitas parah,” terang pemimpin studi Volkan Demirhan Yumuk dari Universitas Istanbul dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Sabtu (7/5/2022).
“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah tingkat antibodi yang lebih tinggi ini memberikan perlindungan yang lebih besar terhadap COVID-19,” pungkasnya.(FZ)