INDORAYA – Pemilik Twitter saat ini, Elon Musk mengatakan bahwa aksi melarang Donald Trump menggunakan akunnya di Twitter adalah sebuah kesalahan. Pelarangan ini terjadi ketika Donald Trump masih menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.
Ia menyuitkan, dirinya tidak ada masalah ketika Trump tidak melayangkan cuitannya di Twitter. Namun menurutnya, pihak Twitter kala itu melakukan kesalahan dengan melarangnya beropini di lamannya.
“Hal yang paling penting adalah Twitter membetulkan kesalahan besar dengan melarang akun miliknya. Meskipun tidak ada pelanggaran hukum maupun aturan penggunaan,” cuit Elon Musk pada 26 November 2022.
Ia juga menuliskan, melarang seorang presiden untuk hadir di publik ketika masih menjabat, dapat merusak kepercayaan masyarakat.
Selain itu, pada pekan lalu, Elon Musk juga melakukan aktivasi ulang terhadap akun Twitter milik Donald Trump.
Aktivasi tersebut dilakukan setelah adanya jajak pendapat. Hasilnya, opsi pemulihan akun Trump memenangkan pilihan publik.
Sebagai informasi, Twitter melakuakn pemblokiran terhadap akun Donald Trump pada 6 Januari 2021. Pihak Twitter ketika itu memberikan alasan pemblokiran dikarenakan Donald Trump dapat memantik kekerasan lain, seusai pecahnya kerusuhan di Capitol.
Mengetahui akunnya dipulihkan, Donal Trump memberikan tanggapannya dnegan menyatakan bahwa dirinya sudah tidak tertarik untuk kembai ke Twitter.
Ia juga menyatakan akan tetap menggunakan media sosial miliknya yaitu Truth Social. Platform ini dikembangkan oleh Trump Media and Technology Group.