Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: 61 Kasus Leptospirosis di Jateng Awal 2025, Dinkes Ingatkan Musim Hujan Rawan
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Kesehatan

61 Kasus Leptospirosis di Jateng Awal 2025, Dinkes Ingatkan Musim Hujan Rawan

By Athok Mahfud
Sabtu, 15 Feb 2025
139 Views
Share
3 Min Read
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Irma Makiah. (Foto: Dok. Athok Mahfud/Indoraya)
SHARE

INDORAYA – Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat sebanyak 61 orang terkena kasus penyakit leptospirosis terjadi di Jawa Tengah (Jateng) pada awal tahun 2025.

Sebaran kasus terjadi di Banyumas, Magelang, Purworejo, Cilacap, Karanganyar, Demak, Klaten, Kebumen, Wonosobo, Sukoharjo dan beberapa wilayah lain seperti di Pantai Utara.

Sementara itu, menurut data Dinkes Jateng, pada 2024 tercatat ada 545 kasus penyakit leptospirosis dengan 66 orang meninggal dunia.

Oleh sebab itu, Dinkes Jateng meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan pasalnya pada musim hujan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira tersebut rawan menyerang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Jateng Irma Makiah mengatakan, ada beberapa cara penularan leptospirosis. Pertama melalui kontak langsung kulit terluka dengan urin hewan pembawa bakteri leptospira.

Kedua kontak antara kulit dengan air atau genangan dan tanah yang terkontaminasi urin hewan pembawa bakteri. Selanjutnya, mengonsumsi makanan yang terkontaminasi urin tikus yang membawa bakteri leptospira.

“Bilamana tikus kencing di air, atau makanan, lalu air tersebut terkena luka atau mata. Bisa juga lewat mengonsumsi makanan yang terkena urin tikus, orang tersebut bisa terinfeksi leptospirosis,” ujarnya, Jumat (14/1/2025).

Jika terinfeksi, orang yang tertular menunjukan beberapa gejala. Seperti demam, nyeri di badan, nyeri di betis, mata merah, gejala kekuningan pada badan, hingga gagal ginjal yang bisa berdampak pada kematian.

Jika berada di wilayah dengan koloni tikus mengalami gejala, disarankan segera mendatangi fasillitas kesehatan. Karena Pasalnya pada tahap awal, leptospirosis sangat mudah dideteksi dan bisa diobati dengan berobat di Puskesmas, klinik, ataupun rumah sakit.

Irma mengungkapkan, penularan leptospirosis rentan terjadi pada lingkungan padat penduduk, persawahan, perkampungan nelayan, atau lingkungan kumuh yang menarik bersarangnya tikus.

Selain itu, katanya, potensi penularan juga terjadi di daerah yang rawan banjir, rob, sungai, dan pada lokasi dengan penanganan sampah yang buruk.

“Jadi, bagi bapak dan ibu yang pekerjaannya memang berisiko seperti ke sawah, lingkungannya atau pekerja yang diharuskan turun ke daerah banjir, mohon gunakan alat pelindung diri, seperti sepatu boot,” kata dia.

“Sebab, jika ada luka sedikit saja, termasuk telapak kaki pecah-pecah, itu bisa berisiko terkena leptospirosis,” imbuh Irma Makiah.

Selain itu, pihaknya menyarankan untuk mengeliminasi tikus secara benar. Ia mengimbau agar tikus tidak dijerat, yang berpotensi menyebarkan cairan atau darah, yang diduga terinfeksi bakteri. Karena selain leptospira, tikus dapat membawa 48 bibit penyakit.

Ia juga mengimbau agar tidak membuang bangkai tikus yang tertangkap di jalanan karena berpotensi menyebarkan penyakit dan mengotori lingkungan.

“Tangkap dengan kandang jebak, kemudian jemur tikus pada panas matahari hingga mati, siram dengan air panas mendidih atau tenggelamkan dalam wadah sampai mati dan airnya diberi disinfektan,” tandas Irma.

TAGGED:Dinkes JatengKasus Leptospirosis Jatengpenyakit leptospirosis
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • Dinkes: Kasus Leptospirosis di Jateng Tembus 685, 108 Orang Meninggal Kamis, 13 Nov 2025
  • Komisi C DPRD Jateng Optimistis Unit Usaha PT JTAB Mampu Suntik PAD Kamis, 13 Nov 2025
  • Karya Riset 3 Peneliti Undip Berhasil Raih Penghargaan dari Pemprov Jateng Kamis, 13 Nov 2025
  • 45 Bangunan Pesantren di Pekalongan Tak Berizin, Pemkot Minta Izin Segera Diurus Kamis, 13 Nov 2025
  • Gunung Pegat Wonogiri Rawan Bencana, Ratusan Relawan Kerja Bakti Bersihkan Jalur Kamis, 13 Nov 2025
  • Senyum Lebar Ratusan Warga Kendal dan Demak Terima Bantuan Becak Listrik dari Prabowo Kamis, 13 Nov 2025
  • Berkontribusi Tingkatkan Layanan PAUD Jateng, Nawal Yasin Raih Penghargaan dari Kemendikdasmen Kamis, 13 Nov 2025

Berita Lainnya

Kesehatan

Dinkes: Kasus Leptospirosis di Jateng Tembus 685, 108 Orang Meninggal

Kamis, 13 Nov 2025
BeritaKesehatanPeristiwaSemarang

RSI Sultan Agung Pulihkan Layanan Setelah Dua Pekan Terisolasi Banjir Kaligawe

Sabtu, 08 Nov 2025
Kesehatan

Layanan Dokter Spesialis Keliling Pemprov Jateng Dimanfaatkan 10 Juta Warga

Rabu, 05 Nov 2025
JatengKesehatan

Wamenkes Ingin Adopsi Layanan Dokter Spesialis Keliling Gubernur Jateng Jadi Program Nasional

Rabu, 05 Nov 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?