INDORAYA – Calon wali kota Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi mendengarkan keluhan dan aspirasi pedagang dan nelayan saat dia dan istrinya, Swasti Aswagati blusukan di Pasar Ikan Tambak Lorok Semarang, Kamis (26/9/2024).
Yoyok banyak mendapatkan masukan berupa keresahan-keresahan mereka soal pasar tradisional yang sepi hingga permintaan bantuan untuk nelayan. Menanggapi hal ini, Yoyok berkomitmen untuk mengupayakan kesejahteraan bagi seluruh warga.
Terkait pasar sepi, Yoyok menyebut ada beberapa faktor. Seperti masalah kebersihan, penataan pedagang yang tidak teratur, sampai fasilitas sosial dan fasilitas umum yang tak memadai.
Untuk itu, ia akan mengintervensi tiap-tiap pasar ketika dirinya menjabat sebagai Wali Kota Semarang 2024-2029. Menurutnya, pasar tradisional memiliki peran penting bagi roda perputaran ekonomi, khususnya bagi warga menengah ke bawah.
Para pedagang pun sudah ketergantungan, karena pasar sudah dijadikan tempat sebagai penyambung hidup. Upaya-upaya akan ia lakukan agar pasar tradisional bisa kembali menjadi tempat yang ramah untuk jual-beli, sehingga roda perekonomian bergerak.
“Di antaranya tadi, dikeluhkan adalah kebersihan, masalah lantai dan saluran kita perbaiki dulu, supaya pasar ini menjadi menarik untuk didatangi semua kalangan. Setelah itu baru mengupayakan supaya pasar semakin ramai,” kata dia.
Soal kebutuhan dan keluhan para nelayan Tambak Lorok, Yoyok mengatakan jika pemerintah daerah harus selalu mendampingi. Kebutuhan-kebutuhan nelayan dan juga petani pun harus tercukupi, mengingat ada masa-masa mereka yang tidak produktif.
“Di saat musim produktif tentu saja pemerintah juga support, begitupun pada saat tidak produktif, masa-masa paceklik seperti ini pemerintah harus kreatif untuk memberikan tambahan pendapatan,” kata CEO PSIS Semarang ini.
Menurutnya, pada saat musim produktif, politik anggaran harus dimainkan. Petani, pedagang, dan nelayan dapat diberi bantuan sosial. Karena terpenuhinya kebutuhan dasar, kata Yoyok Sukawi, menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Minimal kalau kita punya anggaran untuk bantuan sosial, kita harus turunkan bansos khusus untuk pedagang, nelayan dan petani. Syaratnya tepat sasaran,” ungkapnya.
“Tapi semua kita akan sasar bukan hanya nelayan dan petani pedagang pasar juga, tentu saja UMKM, dan warga membutuhkan lain, semua menjadi tanggung jawab,” imbuh Yoyok.
Sementara itu, Ketua Relawan Tambak Lorok Semarang, Solikin berharap, Yoyok Sukawi-Joko Santoso nanti bisa menyelesaikan permasalahan, khususnya yang jadi keluhan nelayan. Ia mengakui, para nelayan masih kesulitan membeli BBM untuk keperluan melaut.
“Paling pokok BBMnya, solar-solar bersubsidi untuk para nelayan itu pembeliannya dimudahkan lah,” tandas Solikin.