WHO Sebut 7 Juta Kematian Dini Terjadi Tiap Tahunnya Akibat Polusi Udara

Redaksi Indoraya
22 Views
2 Min Read
Ilustrasi WHO. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Pedoman Kualitas Udara Global (AQG) menunjukkan sebuah bukti terkait dampak buruk yang disebabkan polusi udara terhadap kesehatan manusia.

Disebutkan, adanya peningkatan soal polusi udara yang mempengaruhi berbagai aspek kesehatan manusia. Oleh karena itu, pada 2021 WHO telah menurunkan hampir semua tingkat AQG.

Selain itu, pihaknya juga memberi peringatakan bahwa melebihi tingkat pedoman kualitas udara yang baru dikaitkan dengan risiko yang signifikan pada kesehatan. Menurut WHO, setidaknya ada 7 juta kematian dini setiap tahunnya akibat paparan polusi udara.

“Polusi udara merupakan ancaman terhadap kesehatan di semua negara, namun hal ini merupakan dampak paling parah bagi masyarakat di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah,” jelas Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Adapun dampaknya pada anak-anak, berpengaruh pada penurunan pertumbuhan dan fungsi paru-paru, infeksi saluran pernapasan, dan asma yang semakin parah.

Sementara pada orang dewasa, penyakit jantung iskemik dan stroke. Hal itu, merupakan penyebab paling umum kematian dini yang disebabkan oleh polusi luar ruangan.

Data lain juga menunjukkan bahwa kondisi itu memberikan efek lain seperti diabetes dan kondisi neurodegeneratif. Karena dampak itu, polusi itu menjadi salah satu ancaman lingkungan terbesar terhadap kesehatan manusia setelah perubahan iklim.

Menurut WHO, peningkatan kualitas udara dapat meningkatkan upaya mitigasi perubahan iklim dan pengurangan emisi pada nantinya akan meningkatkan kualitas udara.

Share This Article