INDORAYA – World Economic Forum (WEF) melaporkan bahwa pada tahun 2030, ada 15 jenis pekerjaan yang diprediksi akan berkembang pesat, sementara 15 pekerjaan lainnya diperkirakan akan berkurang atau tergantikan.
Kepala Bagian Pekerjaan, Upah, dan Penciptaan Lapangan Kerja, Till Leopold, mengatakan bahwa hingga 2030, diperkirakan akan ada 78 juta peluang pekerjaan baru, terutama di sektor teknologi, data, kecerdasan buatan, kurir pengiriman, keperawatan, pendidikan, dan pertanian. Namun, di sisi lain, diproyeksikan sekitar 92 juta orang akan kehilangan pekerjaan.
Sebanyak 15 pekerjaan dengan prospek tinggi mencakup sektor pertanian, pengiriman barang, pengembangan aplikasi, pekerjaan konstruksi, penjualan ritel, pengolahan makanan, supir, perawat, pelayan restoran, manajer operasional, pekerjaan sosial, manajer proyek, tenaga pendidik universitas, tenaga pendidik sekolah menengah, dan asisten perawatan pribadi.
Sementara itu, ada 15 pekerjaan yang diperkirakan akan tergantikan, seperti kasir, asisten administrasi, petugas kebersihan, petugas stok, sektor percetakan, pekerja akuntansi, akuntan dan auditor, petugas transportasi, petugas keamanan, teller bank, petugas entri data, customer service, desainer grafis, manajer administrasi, serta petugas klaim dan pemeriksa.
WEF juga mengidentifikasi 10 keterampilan yang akan semakin dibutuhkan di dunia kerja, termasuk kecerdasan buatan, big data, keamanan siber, literasi teknologi, kreativitas, kemampuan beradaptasi, rasa ingin tahu, kepemimpinan, manajemen sumber daya manusia, serta pengelolaan lingkungan hidup.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa kesenjangan keterampilan menjadi hambatan besar dalam transformasi bisnis, dengan hampir 40% keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan mengalami perubahan. Sebanyak 63% pengusaha menganggap ini sebagai tantangan utama yang mereka hadapi.
WEF memperkirakan keterampilan teknologi seperti kecerdasan buatan dan keamanan siber akan semakin dibutuhkan, dan pekerja harus mengimbangi dengan kreativitas, fleksibilitas, serta ketangkasan.
Till Leopold menekankan bahwa kombinasi antara pemahaman teknologi dan pola pikir maju sangat penting untuk memanfaatkan peluang pekerjaan yang ada.
Ia juga menyarankan dunia usaha dan pemerintah untuk bekerja sama dalam berinvestasi pada keterampilan dan menciptakan tenaga kerja global yang lebih adil dan tangguh.
“Sekarang waktunya bagi dunia usaha dan pemerintah untuk bekerja sama, berinvestasi pada keterampilan, dan membangun tenaga kerja global yang adil dan tangguh,” kata Till Leopold.