Ad imageAd image

Waspada! Selain ISPA, Diare Mengintai di Musim Kemarau

Dickri Tifani
By Dickri Tifani 722 Views
2 Min Read
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam membeberkan penyakit selain ISPA di Musim Kemarau saat ini. (Foto: Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang mengungkapkan musim kemarau saat ini tidak hanya penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang menyerang, melainkan penyakit diare pun perlu mewaspadai penyakit diare.

Sebabnya, musim kemarau yang berkepanjangan ini selain membuat kondisi kualitas udara buruk, akses air bersih yang terbatas juga bisa memicu penyakit diare.

Oleh sebab itu, DKK mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai risiko terkena penyakit diare. Yakni dengan cara melakukan sampling terhadap air bersih sebelum dikonsumsi.

Tujuannya dilakukan sampling dikarenakan tidak semuanya air yang dikonsumsi itu benar-benar steril, ataupun bersih akibat dari musim kemarau berkepanjangan.

BACA JUGA:   Penumpang BRT Trans Jateng Terus Meningkat, Hingga Agustus 2023 Capai 23 Juta

“Selain itu memastikan bahwa air bersih itu tidak mengandung bakteri e-colli karena akan menjadi sumber terjadinya diare. Itu harus hati- hati tidak hanya di kota tapi juga di daerah kabupaten,” ujar
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang (Dinkes), Abdul Hakam saat dikonfirmasi pada Selasa (29/8/2023).

Abdul Hakam menyarankan apabila air bersih yang berasal dari sumbernya, yakni diwajibkan untuk dilakukan pemeriksaan melalui mikrobiologi.

Hal itu dilakukan untuk memastikan apakah air tersebut mengandung bahan- bahan berbahaya, atau mikroorganisme bakteri maupun e-colli.

BACA JUGA:   Kunjungan ke SMK Negeri Jateng, Jokowi Minta Mendikbudristek Datang ke Semarang

“Kalau untuk kasus diare di kota Semarang sendiri merata,” terangnya.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, angka kasus diare di Kota Semarang sepanjang tahun 2022 dan 2021 berturut-turut 32.488 kasus dan 21.765 kasus.

Kemudian, dari awal tahun sampai Juli 2023 tercatat ada total 21.059 kasus diare di Kota Semarang. Angka kasus diare pada Juli tercatat 3.192 kasus, pada Juni sebanyak 2.742 kasus, dan pada Mei sebanyak 3.119 kasus.

Sedangkan,pada 2022 jumlah temuan kasus diare di Kota Semarang pada Juli sebanyak 2.788 kasus, pada Juni sebanyak 3.111 kasus, dan pada Mei sebanyak 2.717 kasus.

BACA JUGA:   Kasus Siswa Bakar Sekolahnya di Temanggung, PGRI Jateng: Kompetensi Pribadi Guru Diperlukan

” Penyakit diare bisa disembuhkan secara mandiri dengan minuman oralit. Caranya itu air dengan garamnya 1 sendok dan gulanya ujung sendok saja,” ucapnya.

Disinggung apabila seseorang enggan meminum minuman oralit yang mengandung garam, Hakam mengatakan bisa menggunakan cara lainnya. Yakni seseorang yang terkena penyakit diare disarankan minuman yang mengandung ion atau mineral.

“Bisa juga minum yang ada kandungan ion, atau mineral, “pungkasnya.

Share this Article
Leave a comment