Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Warga Tembalang Dihebohkan Fenomena Hujan Es atau Hail, Ini Penjelasan BMKG
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Semarang

Warga Tembalang Dihebohkan Fenomena Hujan Es atau Hail, Ini Penjelasan BMKG

By Kartika Ayu
Selasa, 22 Feb 2022
31 Views
Share
4 Min Read
Warga menunjukan hujan es di wilayah Tembalang, Kota Semarang, Senin (21/2/2022) pukul 16.00 WIB. (Dok. BMKG Ahmad Yani Semarang)
SHARE

INDORAYA – Adanya fenomena alam dengan turunnya hujan es di wilayah Tembalang, Kota Semarang, pada Senin (21/2/2022) sekira pukul 16.00 WIB membuat heboh warga setempat. Kejadian alam berupa hujan es merupakan peristiwa langka atau tidak umum.

Fenomena alam itu sempat direkam oleh salah seorang warga yang diunggah di ‘infokejadian semarang’ dan dibagikan oleh BMKG Ahmad Yani Semarang berdurasi selama 31 detik.

Saat hujan turun cukup deras, juga turun hujan es, nampak butiran-butiran putih jatuh di wilayah Tembalang. Karena penasaran, warga pun mengambil contoh butiran-butiran es yang ada di tanah.

Menanggapi fenomena alam ini, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, bahwa penyebab fenomena hujan es atau hail merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi dan termasuk dalam kejadian cuaca ekstrim.

Adapun kejadian hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi atau musim pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno mengatakan, hujan es dapat dimungkinkan terjadi pada musim hujan dengan kondisi cuaca sama seperti masa transisi atau pancaroba. Dan fenomena hujan es atau hail ini disebabkan adanya awan cumulonimbus (CB).

“Pada awan ini terdapat tiga macam partikel (yaitu) butir air, butir air super dingin, dan partikel es,” terangnya, dalam rilisnya, Senin (21/2/2022).

Sehingga, kata dia, hujan lebat yang masih berupa partikel padat, baik es atau hail dapat terjadi tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) tersebut. Biasanya awan berbentuk berlapis-lapis seperti bunga kol.

“Di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi yang akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam,”katanya.

Sedangkan partikel es sampai jatuh ke permukaan bumi, lanjut dia, karena

tingkat pembekuan yang rendah. Disebabkan adanya lapisan tingkat pembekuan yang lebih rendah, dikenal dengan istilah Lower Freezing Level.

“Pada fenomena hujan es/hail, lapisan tingkat pembekuan (freezing level) mempunyai kecenderungan turun lebih rendah dari ketinggian normalnya.

Hal ini menyebabkan butiran es yang jatuh ke permukaan bumi tidak mencair sempurna,”urainya.

Lapisan tingkat pembekuan atau freezing level merupakan lapisan pada tinggian tertentu diatas permukaan bumi dimana suhu udara bernilai nol derajat celsius.

Pada ketinggian ini, butiran air umumnya akan membeku menjadi partikel es.

“Di Indonesia, umumnya lapisan tingkat pembekuan atau freezing level berada pada kisaran ketinggian antara 4-5 kilometer diatas permukaan laut,” sambungnya.

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, kata dia, diidentifikasi adanya sirkulasi siklonik di perairan utara Australia menyababkan adanya belokan angin di wilayah Jawa Tengah serta anomali suhu muka laut di Samudera Hindia selatan Jawa yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.

Kelembaban udara yang relatif cukup tinggi turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia. Madden Julian Oscillation (MJO) berada pada Kuadran 3 (Indian Ocean) yang menunjukkan kontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia signifikan.

“Citra satelit Himawari 8 menunjukan adanya pertumbuhan awan konvektif atau cumulonimbus di wilayah sekitar kejadian di Kota Semarang dan sekitarnya mulai pukul 16.00 Wib – 17.30 WIB dengan suhu puncak awan mencapai minus 50 °C sampai dengan minus 80 °C, yang mengindikasikan terjadinya hujan intensitas sedang – lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang serta potensi terjadinya hujan es,”pungkas Sutikno. (IR)

TAGGED:lingkungan
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • Profil V Djoko Riyanto Suami Walkot Semarang dan Politikus PDIP Meninggal Dunia Minggu, 09 Nov 2025
  • Suami Wali Kota Semarang Wafat, Pemkot Pastikan Pemerintahan Tetap Berjalan Normal Minggu, 09 Nov 2025
  • Pemprov Jateng Kirim Bantuan Senilai Rp95 Juta ke Warga Terdampak Banjir Bumiayu Brebes Minggu, 09 Nov 2025
  • Yayasan Temen Tinemu Temenanan Dorong Lomba Rekreasi Diakui Sebagai Poin Prestasi Pelajar Minggu, 09 Nov 2025
  • V Djoko Riyanto Suami Walkot Semarang Berpulang, Sosok Setia Mengabdi Tanpa Henti Minggu, 09 Nov 2025
  • Kampanyekan Konsumsi Susu Lokal, Ribuan Pelari Ramaikan Susu Run Boyolali Minggu, 09 Nov 2025
  • Olahraga Rekreasi Diusulkan Masuk Sekolah, DPRD Semarang Dukung Penuh Minggu, 09 Nov 2025

Berita Lainnya

Semarang

Profil V Djoko Riyanto Suami Walkot Semarang dan Politikus PDIP Meninggal Dunia

Minggu, 09 Nov 2025
Semarang

Suami Wali Kota Semarang Wafat, Pemkot Pastikan Pemerintahan Tetap Berjalan Normal

Minggu, 09 Nov 2025
Semarang

Yayasan Temen Tinemu Temenanan Dorong Lomba Rekreasi Diakui Sebagai Poin Prestasi Pelajar

Minggu, 09 Nov 2025
Semarang

V Djoko Riyanto Suami Walkot Semarang Berpulang, Sosok Setia Mengabdi Tanpa Henti

Minggu, 09 Nov 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?