INDORAYA – Sejumlah warga Kota Semarang tertarik dan menyambut positif program pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) yang berencana membuat kebijakan tidak menaikkan pajak bumi dan bangunan (PBB).
Warga mendukung program yang akan diwujudkan dalam kepemimpinan Yoyok-Joss selama lima tahun ke depan. Alasannya ialah warga selama ini merasa terbebani dengan tingginya nilai PBB, apalagi kadang nilai jual objek pajak (NJOP) lebih tinggi dari harga pasar.
“Kami menyambut baik program yang ditawarkan Mas Yoyok dan Mas Joko, saya rasa itu yang diharapkan masyarakat Kota Semarang,” kata Nuryanto, warga Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (22/10/2024).
Serupa dengan Nuryanto, Abdul Karim Kariyani warga Banyumanik juga mengeluhkan nilai jual objek pajak (NJOP) yang sudah tinggi dan berpengaruh pada PBB atas tanah dan bangunan yang dimiliki warga.
Dia mengatakan, selama ini juga kesulitan dalam melakukan balik nama Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Dia bilang, proses balik nama BPHTB terlalu berbelit-belit.
“Masyarakat terkendala BPHTB karena NJOP (nilai jual objek pajak-red) naik terus nilainya, tinggi sekali. Belum lagi prosesnya lama,” kata Abdul yang juga merupakan Koordinator Forum Komunikasi Takmir Masjid Kecamatan Banyumanik itu.
Dalam mengurus balik nama BPHTB wakaf, para takmir masjid merasa kesulitan, terlebih ketika orang yang mewakafkan tanahnya untuk pendirian masjid telah meninggal dunia. Sedangkan ahli warisnya berada di luar daerah.
Keluhan-keluhan tersebut ternyata menjadi perhatian Yoyok Sukawi-Joko Santoso. Persoalan yang dialami warga ini dijadikan bekal untuk mewujudkan Semarang Maju Bermartabat, Berkelanjutan dengan Semangat Kolaboratif.
Yoyok-Joss memiliki empat program super prioritas. Salah satunya tidak akan menaikkan PBB selama lima tahun ke depan.
“PBB tidak naik selama lima tahun, ini pasti dibutuhkan, kalau berat jangan dinaikkan tiap tahun,” kata Yoyok Sukawi yang juga Politikus Partai Demokrat tersebut.
Begitu halnya Joko Santoso yang menyatakan bahwa program-program pasangan Yoyok-Joss dirancang berdasarkan riset dan kajian di lapangan. Maka dari itu, pihaknya berorientasi pada permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Yoyok-Joss juga mempunyai program super prioritas lainnya di luar tidak menaikkan PBB. Yaitu pendidikan gratis bagi seluruh siswa tingkat SD dan SMP di Kota Semarang. Tidak hanya untuk sekolah negeri, melainkan sekolah-sekolah swasta, termasuk madrasah dan sekolah mingguan..
Program lainnya adalah jaminan pelayanan kesehatan sampai sembuh bagi masyarakat di bawah kepemimpinan Yoyok Sukawi-Joko Santoso mendatang. Yaitu, akan membuat adil program JKN dalam BPJS Kesehatan.
Selama ini banyak warga dengan jaminan kesehatan jika rawat jalan di rumah sakit seakan hanya diberi waktu tiga hari menginap, setelah itu diminta pulang. Nantinya peserta jaminan kesehatan akan dapat layanan pengobatan sampai sembuh.
Selanjutnya program yang lainnya adalah meningkatkan perekonomian kredit murah bagi pelaku usaha mikro, dan kecil (UMK) tanpa agunan dengan Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera).