INDORAYA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) turut menyoroti peristiwa seorang bapak indekos di Gunungpati, Kota Semarang, yang kepergok mengonsumsi daging kucing dengan dalih sebagai obat diabetes.
Diketahui aksi makan daging kucing yang dilakukan pemilik kos itu viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi di daerah RT 1 RW 1 Kelurahan Sekaran, Gunungpati. Kini pemilik kos tersebut sudah diamankan oleh jajaran Polrestabes Semarang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jateng, Irma Makiah mengingatkan bahaya dari mengonsumsi daging kuncing. Dia menegaskan, memakan daging kucing tidak bisa menyembuhkan diabetes, justru malah bisa membuat seseorang terserang bakteri berbahaya.
“Kucing bukan hewan ternak, bahkan banyak kucing liar yang kita tidak tau pasti kondisi kesehatannya. Bisa saja kucing sedang terjangkit penyakit atau infeksi yang berbahaya untuk manusia,” katanya, Jumat (9/8/2024).
Irma menegaskan, mengonsumsi daging kucing bisa menyebabkan terinfeksinya beberapa bakteri berbahaya. Dampaknya seseorang bisa terserang penyakit Brucellosis, Botulism, Staphylococcal Meat Intoxication, hingga Clostridiosis.
Mengingat bahayanya kandungan daging kucing, dia menyarankan bagi penderita diabetes untuk memperbaiki pola hidup sehat. Selain itu pasien juga harus kontrol rutin ke fasilitas kesehatan.
“Kalau diabetes yang penting perbaiki konsumsi makanan diatur, aktifitas fisik teratur, kelola stres dengan baik, istirahat yang cukup. Terus jangan lupa kontrol rutin,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan Polrestabes Semarang telah mengamankan Nur (68) warga Gunungpati yang mengonsumsi daging kucing. Pelaku mengaku memakan daging kucing untuk mengobati penyakit diabetes yang dideritanya.
Terungkapnya akai bapak kos di Semarang tersebut berawal dari unggahan video di akun TikTok @three.in.onee. Video itu lantas viral dan mendapatkan perhatian dari netizen hingga aparat kepolisian turun tangan.