Wamenkes Sebut Warga Pedalaman Tanpa KTP Bisa Ikut Cek Kesehatan Gratis

Redaksi Indoraya
9 Views
2 Min Read
Cek Kesehatan. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono, menyatakan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) juga akan mencakup masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman dan tidak memiliki identitas resmi.

“Kalau tidak ada identifikasi, misalnya di pedalaman penduduk itu ya enggak apa-apa, hanya datang ke Puskesmas, nanti petugas Puskesmas yang akan menginput data identifikasinya. Jadi, sama sekali tidak dipersulit masalah administrasi,” kata Dante ditemui di Kalasan, Sleman, DIY, Jumat (31/1/2025).

Bagi mereka yang memiliki identitas resmi, dapat mengunduh aplikasi Satu Sehat untuk mendaftar dan mengikuti program ini. Beberapa hari sebelum pemeriksaan, peserta yang terdaftar akan menerima notifikasi melalui aplikasi tersebut.

Sebelum mengunjungi fasilitas kesehatan atau Puskesmas, peserta diminta menyiapkan dokumen seperti KTP, kartu keluarga, atau buku KIA, jika KTP tidak tersedia.

Program ini merupakan bagian dari persiapan Pemerintah Presiden Prabowo Subianto, yang akan dilaksanakan secara bertahap di beberapa lokasi.

Kementerian Kesehatan sebelumnya telah mengeluarkan petunjuk pelaksanaan PKG melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/33/2025.

Program ini terdiri dari tiga jenis, yaitu PKG Hari Ulang Tahun, PKG Sekolah, dan PKG Khusus. PKG Hari Ulang Tahun diperuntukkan bagi bayi, anak hingga usia 6 tahun, serta masyarakat usia 18 tahun ke atas.

PKG Sekolah ditujukan untuk anak usia 7-17 tahun, yang dilaksanakan setiap tahun ajaran baru. Sementara PKG Khusus mencakup pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil, bayi, dan anak hingga usia 6 tahun sesuai dengan standar pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Melalui program ini, masyarakat dapat mendapatkan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas terdekat secara gratis. Pada tahap awal, pemerintah menargetkan sekitar 60 juta orang untuk memperoleh manfaat dari program ini, dengan harapan dalam lima tahun mendatang, lebih dari 200 juta orang dapat dijangkau.

Share This Article