Wamen Kebudayaan Ingin Ekosistem Kesenian di Kota Semarang Ditiru Daerah Lain

Athok Mahfud
18 Views
3 Min Read
Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha dalam forum bertajuk "Masa Depan Festival Kampung Kota, Regenerasi Penerus" di Kota Semarang, Sabtu (15/2/2025). (Foto: Dok. Hysteria)

INDORAYA – Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha Djumaryo menginginkan agar geliat komunitas seni dan ekosistem kesenian di Kota Semarang bisa ditiru oleh daerah lain di Indonesia.

Hal itu dikatakannya setelah berinteraksi bersama pegiat seni-budaya serta berkeliling di sejumlah tempat bersejarah di Kota Semarang. Seperti Kota Lama dan Kampung Bustaman pada Sabtu (15/02/2025).

Giring mengapresiasi agenda Temu Jaringan yang dinisiasi oleh PekaKota-Kolektif Hysteria. Dia mengaku kedatangannya di Kota Semarang ialah ingin mendata aset-aset BUMN yang terbengkalai untuk dijadikan pusat kebudayaan.

“Jadi saya diminta untuk mendata aset-aset terbengkalai dari BUMN,” katanya dalam forum bertajuk “Masa Depan Festival Kampung Kota, Regenerasi Penerus”.

“Apakah bisa diubah menjadi pusat kebudayaan di Kota Semarang. Supaya ada tempat berekspresi, tapi kita harus kolaborasi. Itu kata kuncinya,” imbuh Giring.

Oleh karena itu, pada forum yang diinisiasi oleh Kolektif Hysteria dan dihadiri lebih dari 20 jejaring kampung-kota dari Kota Semarang dan Kabupaten Rembang, Giring menegaskan bahwa kebudayaan adalah unsur yang penting bagi Indonesia.

Melihat beberapa jejaring kampung-kota yang dirintis oleh Kolektif Hysteria, Giring mengaku takjub dengan geliat komunitas yang telah berdiri sejak 20 tahun tersebut.

“Sejujurnya saya lebih pengen mendengarkan, tepuk tangan buat Hysteria yang sudah 20 tahun membuat jejaringan kampung-kota,” ungkapnya.

Ia menitipkan pesan kepada para pegiat komunitas kesenian yang dirintis oleh Ahmad Khairudin alias Adin itu terus menjaga dan merawat kebudayaan. Selain itu dia juga meminta Pemkot Semarang memberikan ruang berekspresi bagi generasi muda.

“Nah saya harap juga Mas Adin, saya titip nanti bahwa di kampung-kota, selain ada festival, tapi juga di sini juga ada Bapak Kepala Bidang Kebudayaan, saya harap nanti tolong disampaikan pesan hormat pada Wali Kota terpilih,” kata Giring.

“Semoga di setiap kampung, tolong sediakanlah ruang agar adik-adik kita bisa belajar melukis,” kata mantan vokalis band Nidji tersebut.

Giring menegaskan bahwa pola praktik-praktik kerja kesenian dan kebudayaan yang diinsiasi oleh Kolektif Hysteria selama 20 tahun belakangan layak untuk direplika atau ditiru di daerah lain di Indonesia.

“Dan mudah-mudahan bisa mereplika apa yang ada di sini, mereplika apa yang ada di jejaring kampung-kota, untuk bisa kita replika juga di seluruh Indonesia,” harapnya.

Forum Temu Jejaring Kampung yang mengundang Wamen Kebudayaan Giring Ganesha sebagai narasumber dan Adin Hysteria sebagai moderator masuk dalam Event Strategis Kemendikbud RI 2025 melalui dukungan Dana Indonesiana.

Share This Article