Ad imageAd image

Walikota Solo Terima Kekancingan Kanjeng Pangeran Haryo

Sigit H
By Sigit H 156 Views
2 Min Read
Prosesi jumenengan dengan kereta kencana

INDORAYA – Pura Mangkunegaran Surakarta menggelar Tingalan Jumenengan I Mangkunegoro X, Rabu (1/3/2023). Sejumlah kegiatan digelar mulai pagi, diawali prosesi upacara adat di dalam Pura Mangkunegaran dengan menyajikan tarian sakral ‘Bedoyo Anglir Mendung’.

Yang istimewa, pada kesempatan tersebut  Mangkunegara X memberikan gelar atau kekancingan untuk Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH).

“Lampiran serat kekancingan dalem setunggal Gibran Rakabuming Raka kawisudan dados Kanjeng Pangeran Haryo, Kanjeng Pangeran Haryo Gibran Rakabuming Raka,” kata pembawa acara dalam upacara wisuda Penganugerahan pangkat dalam rangkaian Tingalan Jumenengan KGPAA Mangkunegara X.

BACA JUGA:   Munas HIPMI di Solo Ricuh, Ini Kata Wali Kota Solo!

Usai pembacaan Gibran yang mengenakan beskap Jawi jangkep warna hitam, maju bersama beberapa kerabat Mangkunegaran yang juga menerima kenaikan gelar. Gibran menandatangani pemberian gelar tersebut.

“Maturnuwun,” kata.Gibran singkat usai pemberian gelar. Sambil berjalan menuju kereta untuk mengikuti kirab budaya. Gibran mengapresiasi gelar yang ia terima tersebut, dan melihat selama kepemimpinan Mangkunegara X dalam satu tahun ini, Mangkunegaran terus berbenah.

“Ya harapannya setelah ini ada perbaikan lagi. Tujuannya kan itu,” ujar Gibran dicegat awak media sebelum naik kereta kencana untuk kirab. Kirab dimulai setelah Mangkunegoro X mendapatkan ucapan dari para tamu undangan sekitar pukul 13.00 WIB. Sejumlah prajurit mengikuti kirab, antara lain Sinelir, Sorogeni, Ladrang Mangungkung, Irontono, dan Joyo Wiseso.

BACA JUGA:   Gibran Dituding Beli Ijazah di Luar Negeri, Begini Tanggapannya

Ada lima kereta kencana yang digunakan untuk kirab, yakni kereta Landaulet milik Pura Mangkunegaran yang dipakai Mangkunegoro X. Lalu kereta yang dinaiki Walikota Gibran, disusul tiga kereta lainnya.

Diketahui, kereta Landaulet merupakan kereta yang sudah ada sejak zaman Mangkunegoro VII atau sekitar 1918. Kereta itu impor dari Belanda. Ada enam kereta koleksi Pura Mangkunegaran.

Tingalan Jumenengan tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono, putri Hendropriyono sekaligus istri Mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono.

BACA JUGA:   Dampak Kenaikan BBM, Inflasi di Solo Tertinggi Kedua se-Jawa Tengah

Pakubuwana XIII tampak hadir bersama Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwono, Putra Mahkota Keraton Solo K.G.P.A.A. Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram. Selain itu hadir permaisuri Paku Alam X, G.K.B.R.A.A. Paku Alam X, serta putra dalem Paku Alam X, B.P.H. Kusuma Bimantara. (*)

Share this Article
Leave a comment