Ad imageAd image

Wali Kota Semarang Lakukan Groundbreaking, Taman Siranda Telan Dana Rp 2 Miliar 

Dickri Tifani
By Dickri Tifani 901 Views
4 Min Read

INDORAYA – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking atas pembangunan Taman Siranda yang berada di Jalan Diponegoro, Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (8/3/2023).

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggandeng Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Wicaksana Indonesia untuk penataan taman tersebut. Sedangkan pembangunan tersebut dianggarkan oleh CSR yang mencapai Rp 2 miliar.

Wali Kota Semarang yang memiliki sapaan akrab Ita ini mengucapkan rasa syukur telah mendapatkan anggaran untuk penambahan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Semarang.

Pasalnya, pihaknya mendapatkan dana dari CSR tidak hanya untuk pembangunan Taman Siranda saja. Sebelumnya, Pemkot juga mendapatkan dana untuk membangun beberapa taman di Kota Semarang yang kini progresnya hampir rampung.

“Sebelumnya juga kemarin sudah dibangun, ada Taman Signature, Taman Indonesia Kaya terus sekarang yang lagi hotnya, ada di titik nol. Kemudian di depan Wonderia, mungkin kira-kira sekitar 2 sampai 3 bulan lagi akan selesai,” beber Ita usai groundbreaking.

Dalam pembangunannya, Taman Siranda menggunakan PT Wicaksana Indonesia. Pemkot Semarang mengaku terbantu dalam dalam membuat ibu Kota Jawa Tengah tersebut nampak lebih hijau. Agar lebih percantik lagi, Ita menginisiasi agar Taman Siranda ditanami berbagai jenis tanaman.

“Mungkin memang dari desain akan tetap seperti ini, tetapi ditambah dengan bunga-bungaan. Saya juga udah pesan kemarin, ini harus mencari jenis bunga yang cocok pada iklim tropis. Jangan keliatan cantik, tapi sekali ditanam setelah itu enggak bisa dinikmati alias langsung mati,” ucap Ita.

Wali Kota Semarang turut memberi pesan kepada masyarakat dan dinas agar ikut merawat taman ketika sudah rampung pembangunannya.

Maka dari itu, menurutnya hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk bisa mempertahankan taman di Kota Semarang agar nyaman dipandang.

“Tetap pesan saya kalau sudah jadi itu ya dirawat, jangan kita ini minta pada para CSR untuk membuat taman-taman. Tapi, setelahnya tidak dirawat dengan baik ini,” pinta Ita.

“Ini kan sama aja merawat makhluk hidup ini kan treatmentnya akan berbeda dengan benda mati nanti diselehke diresiki ya sudah selesai. Tapi kalau tanaman ini kan berbeda ya sama kaya manusia, dan tanaman merambat hanya didiemin aja,” imbuh dia.

Dalam kesempatan ini, Ita meminta kepada seluruh kepala dinas di lingkungan Pemkot Semarang agar selalu melakukan inspeksi dadakan (sidak) ke taman. Hal itu, kata dia, sekaligus memantau kondisi taman apakah masih terlihat bagus dan cantik tidak.

Jika ditemukan tidak sesuai kondisi, ia juga meminta kepada kepala dinas agar langsung memberitahu kepada dirinya.

“Kita sebagai pimpinan ya sidak. Contohnya sehari sekali disini, nanti hari lainnya sepulang dari kantor sambil melihat kanan-kiri, semisal ada yang bermasalah itu bisa langsung WA saja,” ungkap Ita.

Sementara itu, Direktur PT Wicaksana Indonesia Agus Sumartono menuturkan pihaknya telah menganggarkan anggaran sebanyak Rp 2 miliar untuk pembangunan Taman Siranda. Rencananya, taman tersebut akan dilengkapi dengan videotron.

“Nanti, kami akan taruh videotron di sini sebagai aksesoris taman. Untuk fasilitas lainnya sendiri akan ada tempat duduk yang orang lain bisa duduk santai dan ngobrol dengan enak,” jelas Agus.

Agus membeberkan bahwa Taman Siranda juga memiliki potensi kuliner yang berkonsep ala-ala instagramable. Maka dari itu, pihaknya membutuhkan bantuan dari Disperkim Kota Semarang dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dispudbar) agar bisa merealisasikan hal tersebut.

“Kami akan menciptakan konsep yang instagramable. Tentu, Pak Ali (Kepala Disperkim) yang akan mengarahkan dengan dinas pariwisata yaitu kulinerannya kira- kira seperti itu,” papar Agus.

Share this Article
Leave a comment