Wali Kota Semarang Gandeng Perguruan Tinggi Kembangkan Inovasi Sampah Plastik Jadi BBM

Dickri Tifani
18 Views
4 Min Read
Plt Camat Gunungpati, Al Frida Very Sanavel menunjukkan hasil inovasi pegawainya yang menyulap sampah plastik menjadi BBM. (Foto: Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, memberikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan oleh seorang pegawai Kecamatan Gunungpati yang berhasil mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).

Agustina mengungkapkan rasa senangnya karena inovasi ini sejalan dengan fokus program 100 hari pertama kepemimpinannya, yang berfokus pada perbaikan infrastruktur dan pengelolaan sampah.

Untuk mendukung pengembangan inovasi ini, Agustina berencana menjalin kolaborasi dengan perguruan tinggi terkemuka seperti Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan Unika. Dia juga berharap para ahli di kampus-kampus tersebut bisa membantu mengembangkan potensi inovasi ini.

“Kita akan follow up itu dengan Universitas Diponegoro (Undip), Unnes, dan Unika karena ada banyak ahli di situ yang paham,” kata Agustina saat dikonfirmasi pada Jumat (25/4/2025).

Salah satu langkah yang akan diambil dalam kolaborasi ini adalah melakukan uji laboratorium untuk memastikan bahwa inovasi dari Kecamatan Gunungpati ini dapat menghasilkan nilai ekonomi yang signifikan.

“Ya, nanti akan sampai ke sana (uji laboratorium),” tambah Agustina.

Saat ini, Kota Semarang sudah memiliki lima kecamatan pionir yang berhasil melakukan inovasi dalam pengelolaan sampah dengan baik, antara lain Kecamatan Gunungpati, Tembalang, Banyumanik, Semarang Utara, dan Semarang Tengah.

Menurut Agustina, inovasi pengelolaan sampah di kecamatan-kecamatan tersebut bisa memberikan manfaat ekonomi, sekaligus membantu Pemkot Semarang dalam mengelola sampah.

“Ini yang akan kita distribusi ke proses pengolahan sampah yang ke arah ekonomi. Karena ini berarti ada kesempatan bagi warga masyarakat untuk meningkatkan pendapatan,” ujarnya.

Sebelumnya, bermula dari keresahan terhadap penumpukan sampah plastik di Kota Semarang, seorang pegawai Kecamatan Gunungpati mengembangkan metode pengolahan sampah plastik menjadi BBM.

Rohmad, inisiator inovasi ini, mengungkapkan bahwa ia mendapatkan dukungan penuh dari Camat Gunungpati serta pendanaan yang diperlukan untuk pelaksanaannya.

“Saya resah dengan limbah plastik yang telah mencemari dari hulu hingga hilir, di laut banyak sampah plastik, sehingga saya mengusulkan inovasi pengelolaan sampah kepada pak Camat,” kata Rohmad saat ditemui di kantornya pada Kamis (24/4/2025).

Inovasi ini menggunakan teknik destilasi atau penyulingan, yaitu pemanasan sampah plastik tanpa kehadiran oksigen untuk mengubahnya menjadi minyak.

“Jadi sampah plastik ini seperti dimasak dalam tong, kemudian keluar uap, nah uap ini lah yang menjadi bahan bakar minyak,” jelas Rohmad.

Proses dimulai dengan pengumpulan sampah plastik di Kantor Kecamatan Gunungpati, kemudian dimasukkan ke dalam tong besar yang ditutup rapat untuk menghalangi udara masuk. Setelah itu, kayu bakar digunakan untuk memanaskan tong selama empat jam. Uap yang dihasilkan mengalir melalui pipa menuju galon dan mengalami kondensasi, berubah menjadi tetesan minyak yang kini bisa digunakan sebagai BBM alternatif.

Setelah diolah menjadi BBM, Rohmad bersama Plt Camat Gunungpati, Al Frida Very Sanavel, melakukan uji coba dengan menuangkan BBM tersebut ke dalam kaleng, yang langsung menghasilkan api yang menyala dengan kuat.

Al Frida sangat mendukung inovasi ini karena sejalan dengan program pengelolaan sampah yang digagas Pemkot Semarang.

“Inovasi ini juga sama dengan program Wali Kota Ibu Agustina, yaitu pengelolaan sampah. Kebetulan di sini ada yang bisa mengelola, akhirnya kita beli alatnya,” ungkap Al Frida.

Bahan baku utama berasal dari sampah plastik yang dikumpulkan setiap hari Senin oleh pegawai Kecamatan Gunungpati. Rencana ke depan, Bappeda juga telah menawarkan dana CSR untuk mengajukan mesin penyulingan agar dapat memperluas inovasi ini ke kelurahan di Gunungpati.

“Untuk rencana kedepan, kemarin sudah ada tawaran untuk mengajukan dana CSR oleh Bappeda, agar nanti dari kelurahan di Gunung Pati bisa dapat mesin penyulingan ini,” jelasnya.

Ia berharap inovasi ini bisa mengurangi sampah plastik di Kota Semarang, khususnya di Kecamatan Gunung Pati.

“Kita nggak jauh-jauh dulu, yang terpenting kita punya solusi untuk mengelola sampah,” tegasnya.

 

Share This Article