INDORAYA – Tingginya tingkat polusi udara di Kota Semarang, yang sebagian besar dipicu oleh emisi karbon, mendorong Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti untuk mengambil langkah nyata dengan mengajak masyarakat menggelar gerakan penanaman pohon sebagai solusi awal.
Ajakan tersebut ia sampaikan usai menghadiri acara tahunan Sesaji Rewanda di Goa Kreo, Gunungpati, pada Sabtu (12/4/2025). Agustina menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Penanaman pohon adalah langkah sederhana namun efektif yang bisa dilakukan bersama oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujar Agustina.
Selain menyoroti upaya penghijauan, Agustina juga mengingatkan masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan, khususnya di tengah kualitas udara yang menurun dan perubahan cuaca yang terjadi.
“Kalau merasa tidak enak badan, segera periksa ke Puskesmas. Saat ini banyak kasus diare, demam, dan gangguan pernapasan karena udara yang kurang baik,” ungkapnya.
Ia juga mendorong Dinas Lingkungan Hidup untuk segera membentuk tim khusus yang bertugas menyusun strategi pengurangan polusi. Tim ini nantinya akan memetakan sumber-sumber pencemaran, baik dari sektor industri maupun kendaraan bermotor.
Dalam kesempatan yang sama, Agustina memaknai acara budaya Sesaji Rewanda sebagai ajang refleksi akan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.
Ia menilai bahwa tradisi tersebut bukan hanya bentuk pelestarian budaya, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab manusia terhadap lingkungan.
“Sesaji Rewanda adalah simbol penghormatan terhadap alam, bentuk syukur, dan pengingat bahwa dalam membangun peradaban, manusia tak bisa berjalan sendiri—kita harus bersinergi dengan seluruh ciptaan Tuhan, mulai dari tumbuhan hingga udara,” tutupnya.