Wali Kota Angkat Bicara Soal Dugaan Pertamax Dicampur Air di SPBU Solo

Dickri Tifani
644 Views
3 Min Read
Wali Kota Surakarta, Respati Ardi saat ditemui Indoraya di Gedung Gradhika Pemprov Jateng, Senin (17/3/2025). (Foto: Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – Warga Surakarta digegerkan dengan dugaan penipuan di SPBU Banjarsari, di mana Pertamax diduga dicampur dengan air.

Kejadian ini terungkap ketika seorang pria sedang menyedot bahan bakar dari tangki motor Ninja ke dalam jeriken. Saat sebagian bahan bakar yang berwarna biru itu dituangkan ke nampan, terlihat jelas perbedaan antara bensin dan air.

Rekaman kejadian tersebut kemudian viral setelah diunggah oleh akun Instagram @kuthosoloku. Banyak netizen yang turut mengingatkan akan kejadian serupa yang pernah terjadi di SPBU Pucangsawit beberapa waktu lalu.

Dalam video yang beredar, seorang warga dengan suara kesal mengungkapkan kecurigaannya bahwa bahan bakar di SPBU tersebut telah dicampur dengan air.

Ia juga menyoroti potensi bahaya yang bisa timbul akibat perbuatan ini, bahkan mengungkapkan bahwa bahan bakar tersebut lebih cocok digunakan untuk mencuci daripada untuk kendaraan.

“Campur air itu, murni. Pertamina-pertamina. Makan korban lagi, ya Allah. Bikin pusing aja. Buat cuci bisa ini. Bedakan air sama yang biru. Pertamax yang bening air,” ujar warga tersebut dalam video itu.

Video tersebut juga disertai caption yang mencolok: “PERTAMINA MERESAHKAN TENAN.”

Sidak SPBU

Merespons viralnya dugaan penipuan ini, Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, mengungkapkan bahwa pihaknya segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua SPBU yang disebut oleh netizen bersama Pertamina.

“Jadi kemarin sudah ada penanganan di salah satu SPBU. Dari dua SPBU yang diperiksa, satu terbukti, sementara yang satunya tidak,” ujar Respati kepada wartawan Indoraya.News usai menghadiri rapat koordinasi di Gedung Gradhika Pemprov Jateng, Senin (17/3/2025).

Respati berharap kejadian serupa tidak terulang di SPBU lain, khususnya di wilayah Jawa Tengah. Saat ditanya lebih lanjut tentang kemungkinan adanya praktik serupa di tempat lain, ia menegaskan bahwa sejauh ini hanya ada satu SPBU yang terbukti mencampur bahan bakar dengan air.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pihak Pertamina telah menunjukkan tanggung jawab dengan menawarkan ganti rugi kepada masyarakat yang dirugikan.

“Jadi kemarin itu ada dua SPBU, tapi yang terbukti baru satu. PT Pertamina sudah bertanggung jawab dengan memberikan ganti rugi, sementara satu SPBU lainnya tidak terbukti,” jelas Respati.

Respati juga mengingatkan bahwa ada kemungkinan oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk tujuan tertentu.

“Kami tadi sudah berbicara dengan PT Pertamina. Saya sudah menyampaikan agar mereka lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terjadi di daerah lain,” tambahnya.

Terkait sanksi bagi SPBU yang terbukti melakukan pelanggaran, Respati menegaskan bahwa pihaknya akan mengikuti peraturan yang berlaku.

“Kami pada dasarnya mengikuti peraturan yang ada. Yang terpenting adalah menjaga kepercayaan masyarakat,” tutupnya.

Share This Article