INDORAYA – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Heri Pudyatmoko mengingatkan ancaman arus globalisasi terhadap jiwa nasionalisme di kalangan generasi muda bangsa. Heri memandang bahwa globalisasi menjadi salah satu tantangan yang dapat memicu melemahnya semangat nasionalisme Pancasila.
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi generasi muda yang melek teknologi, namun masih lemah dalam memahami nilai-nilai Pancasila. Kondisi ini turut disebabkan oleh arus globalisasi yang membuat budaya asing masuk ke tanah air dan mempengaruhi pola pikir generasi muda.
“Globalisasi menjadi pemicu utama melemahnya semangat nasionalisme para generasi muda. Cepatnya arus globalisasi dapat berimbas pada sikap generasi muda yang mudah menerima kebudayaan asing dan berdampak pada kehidupan bangsa,” ujar Heri Pudyatmoko.
Selain faktor eksternal, dia juga menyebutkan sejumlah faktor internal. Yaitu kurangnya peran pemerintah dalam kehidupan bermasyarakat, demokratisasi yang tidak dilandasi pada etika, dan maraknya unjuk rasa, serta kurangnya rasa bangga para pemuda terhadap bangsanya.
“Memudarnya semangat nasionalisme pada masyarakat Indonesia merupakan ancaman serius terhadap integritas bangsa. Karena kokohnya integritas bangsa akan ditentukan oleh seberapa besar kualitas semangat nasionalisme yang tertanam dalam diri masyarakat Indonesia sendiri,” ungkap Heri.
Menghadapi tantangan ini, DPRD Jateng mendorong dilakukannya revitalisasi Pancasila untuk memperkuat identitas nasional. Revitalisasi Pancasila menjadi pemberdayaan kembali kedudukan, fungsi, dan peranana Pancasila sebagai dasasr negara, pandangan hidup, ideologi, dan sumber nilai-nilai bangsa Indonesia.
Menurut Heri, nilai-nilai Pancasila dapat diwujudkan dalam berbagai sendi kehidupan. Dia pun mengajak masyarakat, khususnya generasi muda untuk mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
“Mari kita terus mengkampanyekan sikap dan praktik baik Pancasila dalam tindakan. Untuk menguatkan jiwa nasionalisme dan spirit Pancasila sebagai pemersatu bangsa,” ungkap politisi Partai Gerindra tersebut.
Lebih jauh untuk memperkokoh integritas bangsa di era globalisasi ini, perlu segera dilakukan langkah-langkah strategis dalam rangka menumbuhkan kembali semangat nasionalisme. Misalnya melalui pendidikan yang memuat pengetahuan akan jatidiri, asal usul serta nilai-nilai dan keragaman identitas yang dimiliki bangsa.
“Penanaman nilai-nilai budaya sebagai sumber kearifan lokal yang akan membentuk identitas budaya (cultural identity) bangsa Indonesia. Melakukan revitalisasi dan pemberdayaan kearifan lokal atau nilai-nilai budaya sebagai upaya penguatan identitas ke-Indonesiaan,” tandas Heri. [Adv-Indoraya]