INDORAYA – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Heri Pudyatmoko mendorong penyelenggara Pemilu, dalam hal ini jajaran KPU dan Bawaslu untuk meningkatkan pendidikan politik, khususnya kepada generasi muda. Sosialisasi akan pentingnya partisipasi generasi muda dalam Pemilu 2024 harus lebih ditingkatkan.
Heri Pudyatmoko menilai, partisipasi generasi muda yang memiliki hak pilih dalam pesta demokrasi 2024 mendatang sangatlah penting dalam kehidupan demokrasi bangsa Indonesia. Pasalnya suara pemuda atau pemilih pemula menentukan calon pemimpin bangsa di masa depan.
“Oleh karena itu KPU dan Bawaslu harus lebih meningkatkan pendidikan politik, intens memberikan edukasi dan sosialisasi kepada generasi muda, khususnya pemilih pemula. Penyelenggara harus bisa mengajak generasi muda berpartisipasi aktif dalam menyukseskan Pemilu 2024,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, para generasi muda, meliputi generasi Z dan generasi milenial menjadi kalangan pemilih paling dominan dalam kontestasi Pemilu 2024. Berdasarkan data dari KPU Jateng, dari total 28,2 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Jateng, 52 persen ialah Gen Z dan milenial.
“Suara generasi muda sangat menentukan suksesnya Pemilu 2024 karena pemilih paling besar adalah dari kalangan generasi muda. Di Jawa Tengah sendiri 52 persen dari total keseluruhan DPT berasal dari kalangan generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial,” beber Heri.
Oleh sebab itu, partisipasi generasi muda sangatlah dinantikan guna mewujudkan suksesnya Pemilu 2024. Adapun partisipasi yang dimaksud Heri yaitu tidak hanya sebagai pemilih saja, namun dapat berperan dalam mengawal jalannya proses demokrasi agar berjalan dengan aman, tertib dan kondusif.
Menurut Heri, untuk meningkatkan pendidikan politik, jajaran penyelenggara Pemilu perlu bekerja sama dengan kampus atau perguruan tinggi. Para mahasiswa di kampus diberikan edukasi dan pemahaman tentang hal-hal dasar dan teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu.
“Jangan sampai para pemilih pemula yang merupakan generasi muda tidak tahu tentang seluk-beluk Pemilu dan akhirnya memilih tidak berpartisipasi, jangan sampai seperti itu. Maka ini menjadi tugas jajaran Penyelenggara, baik KPU maupun Bawaslu, untuk meningkatkan pendidikan politik.
Di lain sisi, Heri juga mendorong generasi muda untuk meningkatkan kesadaran politik, berani mengambil peran, tidak berdiam diri dan bersikap tak acuh dari awal. Partisipasi pemuda diharapkan dapat mewujudkan proses penyelenggaran Pemilu yang berjalan dengan aman, damai, dan demokratis. [Adv-Indoraya]