INDORAYA – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko mengungkapkan berbagai strategi yang perlu disiapkan oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dapat bertahan dan berkembang menghadapi krisis ekonomi.
Hal ini dikatakannya dalam FGD bertema Pemberdayaan UMKM di Tengah Krisis: Strategi Bertahan dan Berkembang yang digelar DPRD Jawa Tengah di Kota Semarang, Kamis (6/2/2025).
Menurut dia, sektor UMKM memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian Jawa Tengah, karena tidak hanya menjadi tulang punggung lapangan kerja, tetapi juga menyumbang signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Namun, sektor ini juga sangat rentan terhadap perubahan ekonomi yang drastis, seperti inflasi, gangguan pasokan bahan baku, dan penurunan daya beli masyarakat.
“UMKM di tengah krisis memang menghadapi banyak tantangan, tetapi kita juga melihat adanya peluang untuk berkembang jika mereka dapat beradaptasi dengan perubahan. Perlu dukungan melalui berbagai program, mulai dari bantuan modal, pelatihan, hingga pendampingan dalam mengakses pasar digital,” ungkap dia.
Heri juga menjelaskan beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh pelaku UMKM. Mulai dari diversifikasi produk, peningkatan kualitas barang atau jasa, dan pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas pasar.
“Selain itu, pelaku UMKM juga diharapkan untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional bisnis mereka, agar dapat bertahan lebih lama dan bersaing di pasar yang semakin ketat,” kata politisi Partai Gerindra tersebut.
Dikatakannya, pelaku UMKM harus mampu berinovasi dan bertransformasi mengikuti perkembangan zaman, termasuk dengan memanfaatkan e-commerce dan media sosial sebagai saluran pemasaran yang efektif.
“Ini bukan hanya soal bertahan, tapi juga bagaimana UMKM bisa berkembang dan menembus pasar yang lebih luas,” imbuh Heri Londo, sapaan akrabnya.

Heri juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara UMKM, pemerintah, dan sektor swasta. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM.
Misalnya, kata Heri, dengan memberikan akses terhadap pembiayaan yang lebih mudah, mempercepat digitalisasi, serta menciptakan peluang ekspor bagi produk lokal.
Pihaknya mendorong Pemprov meneruskan program dukungan untuk UMKM. Termasuk pemberian pelatihan kewirausahaan, penyuluhan tentang pengelolaan keuangan yang baik, serta penyediaan fasilitas agar UMKM menembus pasar internasional.
“Ke depan, kami berharap agar UMKM di Jawa Tengah bisa lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan global. Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, saya yakin kita bisa melewati krisis ini dan bahkan keluar sebagai pemenang,” tandas Heri.