Wagub Jateng Prihatin Perkawinan Anak Tinggi, Hampir 8 Ribu Kasus

Athok Mahfud
11 Views
2 Min Read
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dalam acara Pengukuhan Bunda Literasi di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Senin (21/4/2025). (Foto: Pemprov)

INDORAYA – Wakil Gubernur Jawa Tengah atau Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen prihatin dengan fenomena perkawinan anak di wilayahnya yang saat ini tercatat menembus hampir 8 ribu kasus.

Pada momen peringatan Hari Kartini ke-146 ini, dia mengingatkan kembali akan pentingnya pendidikan. Tak hanya berfokus pada literasi, tetapi pentingnya perlindungan terhadap anak dan perempuan.

Dia menyebut, perkawinan anak di Jawa Tengah mencapai 7.903 kasus. Sehingga menurutnya perlu ada terobosan untuk menekan angka yang terbilang masih cukup tinggi tersebut.

Persoalan ini disampaikannya usai pengukuhan istrinya, Nawal Arafah Yasin sebagai Bunda Literasi di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Senin (21/4/2025).

“Masih ada 7.903 kasus perkawinan anak. Sebanyak 1.821 di antaranya anak laki-laki, sisanya perempuan. Kalau menikahnya di usia anak, bagaimana perempuan ini nantinya bisa menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya?” ungkap Gus Yasin.

Dia lalu menegaskan perlunya langkah konkret untuk mendampingi para remaja agar tetap bisa mengakses pendidikan, meskipun mereka telah menikah di usia muda.

“Perlu terobosan. 7.903 ini harus kita kawal, jangan sampai mereka tidak mendapat pendidikan yang baik,” kata putra kiai kharismatik asal Rembang, Almarhum KH Maimoen Zubair ini.

Selain itu, gerakan relawan paralegal yang dikukuhkan baru-baru ini juga akan diperkuat.

“Paralegal juga kita gerakkan lebih masif lagi. Bukan hanya di 35 kabupaten/kota, tapi juga didistribusikan ke kecamatan dan desa masing-masing,” ucap Gus Yasin.

Menurutnya, perempuan dan anak adalah masa depan bangsa. Oleh karenanya, mereka harus mendapatkan pendidikan terbaik sejak dari rumah.

Share This Article