Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Waduh, Garis Pantai Sepanjang 270 Kilometer di Pantura Jateng Kondisinya Kritis
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Jateng

Waduh, Garis Pantai Sepanjang 270 Kilometer di Pantura Jateng Kondisinya Kritis

By Athok Mahfud
Kamis, 23 Feb 2023
41 Views
Share
3 Min Read
Garis pantai di kawasan pesisir Kampung Tambakrejo Kota Semarang. (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)
SHARE

INDORAYA – Garis pantai yang membentang sepanjang 270 kilometer di Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah (Jateng) berada dalam kondisi kritis. Garis pantai tersebut saat ini terancam mengalami kemunduran ke daratan lantaran abrasi dan penurunan muka tanah (land subsidence).

Kritisnya kondisi garis Pantai Utara Jawa Tengah ini diungkapkan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, M Adek Rizaldi. Ia menyebut, dari 427 kilometer garis pantai, sepanjang 270 kilometer dalam kondisi kritis.

“Dari 427 kilometer tadi itu yang sudah mengalami kritis garis pantainya adalah sepanjang 270 kilometer,” ujarnya dalam Forum Group Discussion “Solusi Banjir Jawa Tengah 2023-2035” di Kantor DPD RI Perwakilan Jateng, Kamis (23/02/2023).

Kepala BBWS Pemali Juana, M Adek Rizaldi saat diwawancari awak media usai FGD “Solusi Banjir Jawa Tengah 2023-2035” di Kantor DPD RI Perwakilan Jawa Tengah, Rabu (22/02/2023). (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

Adek mengatakan, 270 garis pantai tersebut membentang di sepanjang kabupaten/kota, khususnya di wilayah pesisir Pantura Jateng. Mulai Rembang, Jepara, Kendal, hingga Brebes.

“270 kilometer garis pantai di Jawa Tengah mengalami kritis. Karena abrasi, penurunan muka tanah, seperti Jepara, Pati, Rembang, Semarang, Kendal, Brebes,” ungkapnya.

Lalu dirinya pun menyinggung soal kemunduran garis pantai yang terjadi sejak tahun 2.000. Menurutnya, dari tahun ke tahun garis pantai di Pantura mengalami kemunduran. Dua faktor yang memicu ini yaitu abrasi dan penurunan muka tanah.

“Ada dua macam akibat. Apakah abrasi atau kedua terjadi akibat penurunan tanah. Contoh di Demak itu adalah abrasi, Pemalang ada dua (sebab), sisi kirinya mengalami abrasi pantai dan sisi kananya mengalami land subsidence,” ungkap Adek.

Mengatasi hal ini, BBWS Pemali Juana yang berada di bawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya melakukan pengendalian garis pantai.

Hal ini dilakukan melalui pembangunan infrastruktur tanggul laut untuk menahan rob atau air laut masuk ke daratan. Proyek ini sedang digarap di Kota Semarang dan Kota Pekalongan.

“Pengendalian garis pantai kritis penangananya salah satunya bikin tanggul. Kalau tanggul banjir rob kita lakukan di Pekalongan dan di Semarang,” katanya.

“Sampai saat ini 50 persen pekerjaannya. Ini di Kota Pekalongan, targetnya akhir tahun selesai. Totapnya sepanjang 1,2 kilometer tambah 1,8 kilometer. Kalau sungainya itu Sungai Loji 7,5 kilometer kemudian Sungai Banger 7,1 kilometer,” ungkapnya.

Sebagai informasi, garis pantai di pesisir Pantura Jateng rentan mengalami kemunduran. Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jateng, garis pantai di Pantura berubah drastis dalam rentang waktu 2013-2017 silam.

Setidaknya ada tiga wilayah dengan kemunduran garis pantai paling parah di tahun 2013-2017. Kabupaten Brebes garis pantainya mundur sejauh 3 kilometer, di Kota Semarang garis pantainya mundur 2,7 kilometer, dan garis pantai di Kabupaten Demak mundur hingga 5 kilometer.

TAGGED:bbwsBBWS Pemali JuanaBerita JatengBerita Jateng Hari IniBerita Jateng TerbaruBerita Jateng TerkiniPantura JatengPantura Jateng kritisSolusi Banjir Jawa Tengah
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • Masyarakat Pati Desak Gerindra Pecat Bupati Sudewo Sebagai Kader, Begini Respon Partai Rabu, 24 Sep 2025
  • Fraksi Golkar Jateng Kawal Aspirasi Ojol, Dorong Cepatnya UU Transportasi Online Rabu, 24 Sep 2025
  • Tiket Kereta Api Diskon 30% di Mini Expo KAI, Catat Syaratnya Rabu, 24 Sep 2025
  • Mulai Oktober, Tunjangan Perumahan DPRD Jateng Turun Usai Appraisal Rabu, 24 Sep 2025
  • DPRD Jateng Soroti Infrastruktur dan Kasus Keracunan MBG, Janji Kawal Aspirasi Warga Rabu, 24 Sep 2025
  • Program MBG di Jateng Berdayakan Pekerja Lokal dan Hasil Petani Rabu, 24 Sep 2025
  • Wagub Jateng Incar 50% Difabel Terlibat Program Kecamatan Berdaya 2026 Rabu, 24 Sep 2025

Berita Lainnya

Daerah

Masyarakat Pati Desak Gerindra Pecat Bupati Sudewo Sebagai Kader, Begini Respon Partai

Rabu, 24 Sep 2025
Jateng

Fraksi Golkar Jateng Kawal Aspirasi Ojol, Dorong Cepatnya UU Transportasi Online

Rabu, 24 Sep 2025
Jateng

Mulai Oktober, Tunjangan Perumahan DPRD Jateng Turun Usai Appraisal

Rabu, 24 Sep 2025
Jateng

DPRD Jateng Soroti Infrastruktur dan Kasus Keracunan MBG, Janji Kawal Aspirasi Warga

Rabu, 24 Sep 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?