Wabah PMK Tak Pengaruhi Penjualan Pedagang Hewan Kurban di Semarang

Athok Mahfud
20 Views
2 Min Read

INDORAYA – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang marak terjadi akhir-akhir ini dinilai tidak mempengaruhi penjualan pedagang hewan kurban di Kota Semarang.

 

Salah satu pedagang kurban, Ikhwan (35) mengaku bahwa penjualan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.

 

Pedagang asal Krapyak yang berjualan di pinggir Jalan Prof Hamka Ngaliyan sejak Sabtu (02/07/22) mengatakan bahwa lebih dari setengah kambingnya sudah terjual.

 

“Jual kambing Jawa ada 30-an ekor, ini yang sudah laku ya 20 ekor lah,” ujarnya saat diwawancarai di lapaknya, Jumat (08/07/22).

 

Satu ekor kambing milik Ikhwan dihargai mulai Rp 2.500.000 hingga Rp 5.000.000 sesuai harga di pasaran. Meskipun harganya naik dibanding tahun lalu, akan tetapi tren penjualannya tetap sama.

 

Sementara itu, pedagang lainnya, Ikhsan (44) juga tidak merasakan adanya pengaruh PMK terhadap penjualan kambingnya. Justru tahun ini malah terjadi peningkatan.

 

“Kalau kemarin itu malah sepi karena ada pandemi,” kata pedagang kambing di Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan saat dijumpai di lapaknya.

 

Ia yang menjual 35 kambing sejak seminggu lalu saat ini sudah laku separuhnya. Ia memaklumi bahwa sebuah usaha untung dan rugi merupakan hal wajar.

 

“Harapannya ya biar laku semua kambingnya, bisa dapat uang. Kalau enggak nanti bakal rugi, soalnya modalnya ini aja hutang,” ungkap Ikhsan.

Share This Article