INDORAYA – Masuknya varian omicron di Kota Semarang, membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan percepatan vaksinasi tahap ketiga atau vaksin booster. Diketahui ada enam orang warga terpapar varian Omicron sampai hari Minggu (23/1/2022), namun mayoritasnya sudah sembuh.
Kepala Dinkes Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan, sesuai arahan Kemenkes, setiap kabupaten atau kota yang menemukan kasus omicron harus melakukan percepatan vaksinasi booster sebagai langkah antisipasi.
“Januari ini kita targetnya 250 ribu sasaran, nanti di Februari ada 350 ribu, Maret 500 ribu kuota untuk vaksin booater. April mendatang sudah satu juta lebih,” katanya, Senin (24/1/2022).
Menurutnya ada tiga jenis vaksin yang disiapkan khusus vaksinasi booster yakni Astrazeneca, Pfizer, dan Moderna. Sementara Sinovac saat ini khusus vaksinasi tahap kedua untuk anak usia 6 – 11 tahun.
“Kita sudah siapkan faskes dan kuotanya, jenis vaksinnya apa bisa lihat di Victori,” jelasnya.
Layanan vaksinasi booster bagi warga luar Semarang pun sedang disiapkan. Pihaknya saat ini tengah menyiapkan fitur pendaftaran di Victori. Sehingga warga dari luar yang tinggal di Semarang dan melakukan vaksinasi tahap satu dan dua di luar kota atau luar negeri bisa melakukan booster di Kota Semarang.
Pihaknya menargetkan pada bulan Februari nanti bisa fokus melakukan vaksinasi booster. Sebab saat ini selain masih fokus melakukan vaksinasi tahap kedua bagi anak usia 6 – 12 tahun, sekaligus masih melakukan vaksinasi tahap satu bagi masyarakat yang belum vaksin.
“Ada beberapa yang sakit, takut vaksin. Kita akan terus lakukan edukasi, agar mau vaksin. Totalnya ada 10 ribu sasaran yang belum vaksin,” tambahnya.
Sedangkan masalah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah melakukan vaksinasi booster, Hakam menuturkan tidak ada laporan yang cukup serius dan dinilai masih wajar. Dari laporan yang masuk hanya ada beberapa orang yang mengalami demam usai divaksin booster.
“Misal saat vaksin pertama dan kedua Sinovac aman, namun saat dapat booster vaksin lain ada yang demam, ini wajar karena vaksin yang dimasukan berbeda, heterolog, Sinovac-Sinovac-Astrazeneca misalnya,” terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menjelaskan, bahwa dari data yang masuk atau hasil Whole Genome Sequencing (WGS) yang dikirimkan Dinkes Kota Semarang, ada empat warga Semarang dan dua warga luar Semarang, yang dirawat di di rumah sakit di Kota Semarang, dinyatakan terpapar omicron.
“Namun perkembangannya empat yang warga Semarang sudah sembuh, satu warga yang KTP luar kota juga sembuh. Jadi tinggal satu pasien saja yang masih di rawat,” katanya.
Menurut Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, masyarakat tidak perlu panik ataupun galau adanya temuan omicron di Kota Semarang. Pemkot terus melakukan percepatan vaksinasi kepada masyarakat termasuk percepatan vaksinasi booster. Namun warga juga diminta tetap selalu mentaati protokol kesehatan dengan ketat. (IR)