Ad imageAd image

Usai Salat Id, Wali Kota Semarang Minta Maaf ke Warga Soal Pembangunan Tak Maksimal

Dickri Tifani
By Dickri Tifani 706 Views
3 Min Read
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melaksanakan Salat Idulfitri 1444 Hijriah di Halaman Balai Kota Semarang, pada Sabtu (22/4/2023) pagi. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melaksanakan Salat Idulfitri 1444 Hijriah di Halaman Balai Kota Semarang, bersama ratusan masyarakat bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Semarang, pada Sabtu  (22/4/2023) pagi.

Adapun salat Id, diimami oleh Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia, Prof Dr KH Noor Achmad.

Usai mengikuti Salat Sunnah Idul Fitri Ita, sapaan akrabnya meminta maaf kepada warga Ibu Kota Jawa Tengah atas masih ada pembangunan yang belum bisa dilakukan secara maksimal.

“Saya mewakili Pemerintah Kota Semarang menghaturkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, mohon maaf lahir dan batin. Dan tentu, kami mohon maaf, sebelum dan yang sudah kita lakukan mungkin belum maksimal kepada masyarakat semua,” ucap Ita.

Selanjutnya, Ita mengajak masyarakat untuk mempererat silaturahmi dan tetap kompak serta solid dalam mewujudkan kemajuan pembangunan di Kota Semarang.

“Tetapi pesan kami, tetap jaga silaturahmi, tetap jaga gotong royong, tetap bagaimana kita solid untuk kemajuan kota Semarang yang akan datang,” imbuh Ita.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Semarang itu turut merasa bersyukur bisa kembali menggelar saIat Idulfitri berjamaah dan dihadiri banyak warga.

Artinya, kata dia, tahun ini sudah tidak ada pembatasan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Dengan kelonggaran tersebut, Ita berharap setelah Lebaran seluruh sektor akan lebih baik.

“Alhamdulillah, kita bisa bersama-sama merayakan Idul Fitri tanpa pembatasan. Tetapi kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Dan tentunya, apa yang sudah kita lakukan sebelum lebaran akan lebih baik setelah lebaran,” kata Ita.

Wali kota perempuan pertama di Kota Semarang itu juga tidak menampik jika Pemerintah Kota Semarang masih memiliki pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan.

“Banyak PR di Kota Semarang yang harus kita lakukan, yang utamanya bagaimana membuat kota ini semakin nyaman, semakin bersih, dan semakin lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” beber Ita usai melaksanakan sholat Idul Fitri di halaman Balai Kota Semarang.

Sementara itu, imam salat Id sekaligus penceramah, Noor Achmad mengajak jamaah untuk meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathoniyah guna meningkatkan stabilitas keamanan, perdamaian, dan situasi kondusif.

“Momentum Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah hari ini harus menjadi media meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah Wathoniyah. Marilah bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan, perdamaian, dan situasi yang kondusif,” tutur Achmad dalam khutbahnya.

Sebagaimana cerita Rasullulah, lanjut dia, yang berhasil mempersatukan setiap entitas pada saat di Madinah lewat perjanjian Madinah. Menurutnya, hal ini bisa menjadikan percontohan yang baik untuk menyatukan anak Adam dalam satu prinsip kemanusiaan. Di mana semua entitas bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi.

“Melalui perjanjian Madinah, Rasullullah berhasil membangun masyarakat yang multi agama, etnis, dan latar belakang dapat hidup berdampingan di atas fondasi kesefahaman, kesetiakawanan, dan sepenanggungan,” jelasnya.

Usai sholat Idul Fitri, para jamaah pun bersalam-salaman dengan wali kota beserta suami, Forkopimda, Sekda dan para kepala OPD.

Share this Article
Leave a comment