“Kita harus bertindak,” tegas Biden dalam pidatonya menanggapi penembakan brutal di Texas, seperti dilansir Associated Press, Rabu (25/5/2022).
Seruan itu disampaikan Biden setelah AS bertahun-tahun gagal meloloskan aturan hukum baru yang membatasi kepemilikan senjata api.
“Kapan atas nama Tuhan kita akan melawan lobi senjata?” tanya Biden dalam pidato di Gedung Putih, sesaat usai kembali dari kunjungan kerja selama lima hari ke kawasan Asia Timur.
Dengan Ibu Negara Jill Biden berdiri di sebelahnya di Roosevelt Room Gedung Putih, Biden menegaskan bahwa: “Sudah waktunya kita mengubah rasa sakit menjadi tindakan.”
Sedikitnya 18 siswa tewas dalam penembakan di Robb Elementary School di Uvalde, Texas, pada Selasa (24/5) siang waktu setempat. Tiga orang dewasa, termasuk satu guru, tewas dalam penembakan yang sama.
Pelaku penembakan yang disebut masih berusia 18 tahun tewas ditembak polisi setempat.
“Kehilangan seorang anak seperti sepotong jiwa Anda direnggut. Ada kehampaan dalam dada Anda. Anda merasa seperti tersedot ke dalamnya dan tidak akan pernah bisa keluar,” sebut Biden dalam pidatonya.
Dua hari sebelum Biden berangkat ke Asia, dia bertemu keluarga korban penembakan brutal di Buffalo, New York, dimana 10 orang yang semuanya warga kulit hitam tewas di tangan pelaku yang memiliki motif kebencian.
Tragedi yang berturut-turut menjadi pengingat serius soal frekuensi dan kebrutalan wabah kekerasan bersenjata di wilayah AS.
“Penembakan massal semacam ini jarang terjadi di tempat lainnya di dunia ini. Kenapa?” ucap Biden.(FZ)