INDORAYA – Akibat hujan deras dari hari Selasa hingga Rabu, Turki dilanda banjir bandang, pada Rabu (15/03/2023).
Dilaporkan AFP, para pejabat mengatakan beberapa orang tersapu oleh derasnya air yang mengubah jalan menjadi sungai berlumpur di daerah yang dilanda gempa berkekuatan 7,8 SR bulan lalu.
Pejabat Turki mengatakan banjir menewaskan 12 orang di Sanliurfa, sekitar 50 kilometer utara perbatasan Suriah. Dua orang, termasuk seorang anak berusia satu tahun, juga meninggal di dekat Adiyaman, di mana lima orang masih belum ditemukan.
Presiden Recep Tayyip Erdogan menghadapi reaksi publik yang marah atas tanggapan gagap pemerintahnya terhadap bencana alam terbesar dalam pemerintahannya selama dua dekade.
Erdogan telah mengeluarkan beberapa permintaan maaf publik sambil juga menekankan bahwa tidak ada negara yang dapat menangani dengan cepat bencana sebesar itu.
Erdogan telah menghabiskan beberapa minggu terakhir berkeliling wilayah tersebut, bertemu dengan para penyintas dan berjanji untuk membangun kembali seluruh wilayah dalam waktu satu tahun.
“Pada akhir tahun depan, kami akan membangun 319.000 rumah,” kata Erdogan kepada anggota partainya yang berkuasa pada hari Rabu dalam pidato parlemen.
“Di luar pencarian dan penyelamatan, bantuan darurat dan tempat tinggal sementara yang telah kami sediakan sejauh ini, kami berjanji kepada bangsa kami untuk memulihkan kota-kota yang hancur akibat gempa dalam waktu satu tahun,” katanya.
Erdogan mengutus menteri dalam negerinya ke wilayah banjir untuk mengawasi tanggapan pemerintah.
“Saat ini, kami memiliki 10 tim yang terdiri dari 163 orang yang melakukan pekerjaan pencarian dan penyelamatan sepanjang 25 kilometer,” kata Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu kepada wartawan.
“Kami juga punya penyelam. Tapi kondisi cuaca tidak memungkinkan kami berbuat banyak,” ujarnya.