Ad imageAd image

Usai Diverifikasi, Penerima Rice Cooker Listrik Gratis Berkurang Jadi 1.797 Orang

Redaksi Indoraya
9 Views
3 Min Read
Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Jawa Tengah, Suhadi. (Foto: Dok. Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Proses penyaluran program bantuan rice cooker atau penanak nasi elektrik gratis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah mulai dilakukan pada bulan Januari 2024 ini.

Di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), penyaluran penanak nasi listrik elektrik dilakukan oleh Dinas ESDM Jateng yang bekerja sama dengan PT PLN dan PT Pos Indonesia.

Sebelumnya Dinas ESDM dan Komisi VII DPR RI mengusulkan sebanyak 3 ribu data penerima rice cooker gratis di Jateng. Namun dalam prosesnya setelah data diverifikasi oleh Kementerian ESDM, jumlah penerima mengalami perubahan.

Berdasarkan hasil verifikasi di lapangan, data penerima bantuan program penanak nasi elektrik yang semula sebanyak 3.000 orang menjadi hanya 1.797 orang.

“Hasil data antara aspirasi Komisi VIII DPR RI dengan Pemda ternyata faktanya tidak sesuai. Setelah diverifikasi ulang ke masing-masing lokasi lalu diputuskan jumlah penerima manfaatnya hanya 1.797 orang,” kata Kabid Ketenagalistrikan Dinas ESDM Jateng, Suhardi, saat dihubungi, Sabtu (20/1/2024).

Lebih lanjut, ia menyebut hasil verifikasi lapangan di masing-masing kabupaten/kota ditemukan bahwa ada penerima bantuan yang terpaksa dicoret karena telah memiliki rice cooker di rumahnya.

Selain itu, kata Suhadi, ada juga temuan lain yaitu data penerima bantuan rice cooker tidak sesuai dengan data Kartu Keluarga (KK).

“Jadi, ketika dicek ke rumahnya ada KK yang dipakai itu justru miliknya adiknya. Kemudian data yang dimiliki Kementerian ESDM dengan pengakuan warga ada yang gak sesuai. Soalnya ada kejadian pas dicek yang bersangkutan sudah punya rice cooker,” ungkapnya.

Ia mengatakan, proses penyaluran dimulai sejak Jumat 19 Januari 2024 dan menyasar 12 kabupaten/kota wilayah Jateng. Yang pertama kali menerima bantuan rice cooker ialah Kabupaten Banyumas.

Meski demikian, ia kurang tahu apakah penyaluran di Banyumas sudah selesai atau belum karena yang berwenang menyalurkan ke rumah penerima manfaat dari pihak PT Pos.

“Bantuan rice cooker dari program AML (alat masak listrik) tidak mensyaratkan penerimanya dari warga miskin atau bukan. Yang penting diberikan ke warga yang belum punya rice cooker. Syarat lainnya musti punya daya listrik antara 450-1.300 Watt,” ujar Suhadi.

Dari total 12 kabupaten/kota, daerah paling banyak menerima rice cooker adalah Kabupaten Semarang. Sesuai data verifikasi, Kabupaten Semarang menerima bantuan rice cooker sebanyak 290 unit.

“Ya paling banyak penerima bantuannya itu ya usulan dari ESDM provinsi yaitu di Kabupaten Semarang. Kurang lebihnya ada 290 unit rice cooker. Untuk daerah aspirasi Komisi VII kita gak tahu. Karena data verifikasi faktualnya kewenangan pada PLN,” tandas Suhadi.

Share This Article