INDORAYA – Bupati Purbalingga, Jawa Tengah, Dyah Hayuning Pratiwi, mengajak seluruh kader kesehatan di kabupaten setempat untuk menyukseskan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.
Program dinilai sebagai salah satu upaya untum menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta mencegah stunting. Hal tersebut Dyah nyatakan pada kegiatan ‘Gerakan Memasyarakatkan Hidup Sehat Kader Kesehatan Puskesmas Kecamatan Karang Tengah’.
Dyah menyebut, program yang diusung Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo itu mengajak masyarakat untuk memantau ibu hamil di lingkungan masing-masing.
“Ketika ada ibu-ibu yang hamil di desa masing-masing, kader-kader kesehatan perlu untuk memberi perhatian, wajib untuk mengawasi supaya nanti ibu hamil bisa melahirkan dengan lancar, ibunya sehat, bayinya juga sehat,” papar Dyah, di Purbalingga, Jumat (25/8/23).
Dyah menuturkan, berdasarkan data, di Kecamatan Kertanegara pada tahun 2023 tercatat telah ada 1 kasus kematian ibu dan 3 kasus kematian bayi.
Dyah turut berharap kasus kematian ibu maupun bayi mulai tahun ini dan seterusnya dapat diantisipasi dengan Program Jateng Gayeng tersebut. Misalnya, kata dia, dengan melakukan cek kesehatan secara rutin, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta tercukupinya asupan gizi.
Lebih lanjut, Dyah juga ingin menekan angka prevalensi stunting di Kabupaten Purbalingga sebesar 13,79 persen, agar dapat diturunkan. Meskipun, katanya, saat ini sudah berada di bawah target nasional 14 persen pada tahun 2024.
“Kita berharap tahun 2024 angka stunting kita bisa di bawah 10 persen. Tentunya ini tidak dapat digapai tanpa sengkuyung dari seluruh elemen, termasuk kepala desa dan kader kesehatan, sehingga hari ini kita menandatangani komitmen bersama,” tutur dia.